get app
inews
Aa Text
Read Next : Komisi A DPRD Magetan Pantau Progres Pembangunan Sirkuit Balap

Gelaran Wayang Kulit Dibatalkan, Panitia Kecewa Karena Dituding Bermuatan Politik

Kamis, 07 November 2024 | 20:34 WIB
header img
Pemerintahan Desa Munggut Kecamatan Padas membatalkan ijin gelaran wayang kulit dalam peringatan Hari Wayang Nasional yang diinisiasi salah seorang warga setempat, (7/11). Foto : iNewsNgawi.id / AM

NGAWI, iNewsNgawi.id - Pemerintahan Desa Munggut Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi, mendadak membatalkan ijin pagelaran wayang kulit yang diinisiasi oleh seorang warga setempat untuk memperingati Hari Wayang Nasional 2024.

Alasan pihak desa karena penolakan warga dan kekhawatiran ada unsur politik ditengah berlangsungnya acara yang dijadwalkan berlangsung tanggal 11 November 2024 mendatang.

"Kami melihat momennya tidak tepat karena dalam masa kampanye, kami khawatir ada muatan politik dalam pelaksanaanya," kata Kepala Desa Munggut, Edi Santoso dalam konfirmasinya (7/11).

"Memang sempat kami memberikan ijin penyelenggaraan kepada seorang warga sebagai pemohon, namun setelah mendapatkan masukan dan pertimbangan dari para tokoh, akhirnya atas keinginan warga kami terpaksa membatalkanya," terang Edi.

Selain itu, Edi juga mempertimbangkan masukan warga agar acara ini tidak diselenggarakan di fasilitas umum (lapangan desa) karena bukan merupakan kegiatan desa.

Sementara itu, Humas acara pagelaran wayang ini, Darmaranam Wahyugilang atau Gilang, menyesalkan adanya pembatalan ini. Ia juga mengaku kecewa karena acara untuk hiburan warga ini dikhawatirkan bermuatan politik.

"Acara ini murni kegiatan berkesenian untuk memperingati Hari Wayang Nasional, tidak ada niatan politik apalagi kampanye dengan mendatangkan pasangan calon," sanggah Gilang dengan menyebut acara ini rencananya juga dihadiri oleh Dewan Penasehat PEPADI Abah Kirun, serta berbagai paguyuban wayang.

"Kenapa Desa Munggut jadi tempat acara, tidak lain karena keinginan Abah Kirun yang merasa punya sejarah di desa ini," terang Galih sambil menceritakan jika pelawak kondang itu pernah hidup ditengah warga desa ini.

Namun begitu ia pasrah dengan keputusan desa, hanya ia berharap pihak yang menentang acara ini agar lebih bijak dan dapat memilah mana yang untuk berkesenian dan kampanye politik atau hal yang terlarang.

"Harapan saya agar kedepanya untuk bisa memisahkan antara kegiatan berkesenian untuk menghibur warga dengan kegiatan kampanye (politik)," pungkas Gilang. (AM)

Editor : Asfi Manar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut