NGAWI, iNewaNgawi.id - Kenapa orang bisa hamil?, apa bahaya seks bebas dan kenapa pernikahan dini itu harus di hindari?. Pertanyaan itu lantang jadi diskusi dalam acara Ngobrol Bareng BKKBN Ngawi di SMK PGRI 1 Ngawi sepanjang siang,(15/6/2023).
Diikuti ratusan siswa kelas X -XI di area berkumpul sekolah, acara yang dikemas dalam sarasehan ini merupakan pelaksanaan rangkaian program class meeting selama satu minggu setelah pelaksanaan ujian akhir tahun ajaran.
Selama satu minggu program ini berupa kegiatan-kegiatan mulai kemeriahan berbagai lomba, sarasehan ilmu pengetahuan hingga siraman rohani.
Menurut Waka Kesiswaan, Muhammad Hedro, program ini bertujuanya sebagai arena sosialisasi antar kelas terutama kelas X -XI serta ruang untuk menyampaikan pesan-pesan terkait pergaulan sosial mereka.
"Kami sebagai penggerak disektor pendidikan mencoba menggerakan itu dari dalam, untuk menyentuh hati dan pengetahuan mereka ( para siwa ) agar mampu membentengi diri dan menjadi generasi yang berkepribadian yang baik," kata Hendro kepada iNewsNgawi.id, ( 15/6/2023).
Bagi Hendro permasalahan di sekitar para siswa yang kini sangat mengkwatirkan adalah pergaulan mereka diluar rumah dan sekolah. Seks bebas dan pernikahan dini menjadi hal yang serius.
"Memperingatkan kepada anak akan bahaya ketika tidak berhati-hati misalnya terhadap free sex, pacaran diluar kontrol yang bisa berakibat pada pernikahan dini dan hamil diluar nikah yang merupakan kasus disekitar kita," terang Hendro.
Acara Ngobrol bareng ini mengangkat topik obrolan tentang kesehatan generasi muda, dan dipandu langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana ( DP3AKB) Kabupaten Ngawi, Dr.Nugrahaningrum.
Dihadapan ratusan siswa, Nugrahaningrum menyampaikan topik yang sering bersentuhan dengan dunia pergaulan para siswa. Seperti kesehatan reproduksi remaja, edukasi gizi dan pencegahan seksual remaja.
Menurut Nugrahaningrum, topik ilmu pengetahuan yang dia sampaikan kepada para siswa tersebut merupakan sebuah kondisi yang sudah mendesak untuk segera disampaikan kepada anak remaja.
"Menurut saya baik dalam seminar, sarasehan maupun talk show seperti ini, memberi pengetahuan untuk remaja ini sangat urgent, saya sendiri sudah mengangkat bendera darurat," kata Nugrahaningrum menjelaskan alasan pentingnya acara ini.
"Kenapa darurat?, karena kasus kekerasan seksual terhadap anak remaja kita semakin hari semakin berdatangan, dan terus bermunculan," terangnya dengan menghubungkan cara penyampaian pengetahuan kepada remaja pada 15 tahun lalu dengan sekarang terhadap dampak meningkatnya kasus kekerasan seksual yang melibatkan remaja.
"Sepertinya semakin kita berhati hati dalam penyampaian, justru mereka melakukan pencarian di situs-situs pencarian hingga video porno, dan itu lebih berbahaya," lanjutnya.
"Karena itu sudah saatnya jika sekarang kita harus lebih vulgar menyampaikan pengetahuan tentang bagaimana orang bisa hamil, tidak lagi waktunya menyembunyikan ilmu yang dulu dianggap tabu, vulgar atau porno," lanjut Nugrahaningrum.
"Jadi ini kita tidak bisa sendirian, kita harus merangkul lembaga pendidikan, kelompok masyarakat terutama parenting atau keterlibatan orang tua, jadi kegiatan seperti di SMK PGRI 1 ini adalah cara kita untuk langsung menyentuh ke sasaran ( SMP -SMA ) karena beberapa kasus sudah masuk level ini" pungkas Nugraningrum.
Saat ini DP3AKB Ngawi telah membentuk Satgas Kekerasan Anak di setiap lembaga sekolah SMP/SMA dimana salah satu peranya mendidik anak untuk berani melaporkan kekerasan yang menimpanya.
Editor : Asfi Manar