NGAWI,iNewsNgawi.id - Para pekerja proyek pembangunan Islamic Center Muhammadiyah (ICM) di hari ini, Sabtu (17/8) benar - benar tidak menyangka bakal mendapatkan pengalaman bersejarah ditengah kesibukan jam kerjanya.
Betapa tidak, mendadak mereka diajak untuk menjadi peserta upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia atau yang dikenal oleh mereka sebagai upacara Agustusan, sesaat setelah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Ngawi memutuskan upacara HUT RI Ke 79 bagi pengurus dan lembaga Muhammadiyah di Ngawi diselenggarakan di tempat kerja mereka ( proyek ICM ).
"Saat beberapa jam bekerja, mandor memerintahkan untuk rehat agar mengikuti upacara bendera Agustusan, kami sangat antusias, meski kami mengenakan baju apa adanya, ini pertama kali bagi saya" kata seorang pekerja pria yang menyebut namanya Yatno.
Upacara bendera itu sendiri dimulai pukul 09.00 WIB, meski upacara ini berlangsung sederhana dan singkat, namun tetap penuh makna dan penuh semangat patriotisme. Suasana khidmat nampak menyelimuti area upacara ketika penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih dilakukan.
Seluruh peserta, yang terdiri dari 13 anggota PDM Ngawi, personil pimpinan Majelis dan Lembaga PDM Ngawi, membaur dengan para pekerja proyek, tampak berdiri tegak dengan sikap hormat.
Suasana hening juga tercipta saat peserta upacara mengheningkan cipta, sebuah momen yang didedikasikan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini.
Upacara ini dipimpin oleh Wakil Sekretaris LHKP PWM Jawa Timur Hidayaturrizqon, dan Ketua PDM Ngawi Drs. H. Suhardi, bertindak sebagai pembina upacara.
Suhardi dalam amanatnya menekankan pentingnya bersyukur atas kemerdekaan yang telah diraih dan mengisinya dengan aktivitas yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
“Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah buah dari perjuangan para pahlawan, termasuk para pendahulu Muhammadiyah yang juga ikut serta dalam sejarah panjang bangsa ini. Kita sebagai generasi penerus harus selalu meneladani mereka, uswatun hasanah yang telah mereka tinggalkan harus terus kita jaga dan lestarikan,” ujar Suhardi dalam pidatonya.
Ia juga menyinggung peran besar para tokoh bangsa seperti K.H. Ahmad Dahlan, Ir. Soekarno, dan Kasman Singodimejo, yang telah menanamkan nilai-nilai perjuangan yang menjadi fondasi bagi generasi penerus.
“Nilai-nilai perjuangan ini harus kita lanjutkan dengan terus membangun sesuatu yang bermanfaat bagi umat dan bangsa,” tambahnya, sambil menyampaikan jika pembangunan ICM ini, salah satu bentuk nyata dari upaya untuk meneruskan warisan perjuangan tersebut.
"Dipilihnya lokasi proyek ICM sebagai pusat upacara HUT RI Ke 79, dan bersama dengan pekerja proyek karena mudah berkumpulnya, dan yang penting kita tidak mempermasalahkan dari mana asal, berlatar belakang siapa, kita sama sama mempunyai kesempatan yang sama untuk memperingati hari kemerdekaan dengan ihklas," kata Hardi kepada iNewsNgawi.id.
“ICM diharapkan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang tidak hanya bermanfaat bagi warga Muhammadiyah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat di Ngawi dan sekitarnya,” tandasnya.
Upacara ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ketua Panitia Pembangunan ICM, H.Mahfudzi. Dalam doanya, Mahfudzi memohon keberkahan dan kelancaran dalam proses pembangunan Islamic Center ini, serta kekuatan dan kesabaran bagi semua pihak yang terlibat.
Dengan berakhirnya upacara ini, semangat kebangsaan dan nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh para pendahulu diharapkan dapat terus hidup dalam setiap langkah dan karya yang dilakukan oleh warga Muhammadiyah.
Editor : Asfi Manar