NGAWI, iNewsNgawi.id - Rapat kerja cabang khusus ( Rakercabsus ) PDIP DPC Ngawi, berlangsung, Minggu, ( 29/9), menyusul adanya rekomendasi dari Rakerda DPD PDIP Jatim untuk memenangkan jago PDIP dalam Pilkada 2024, baik Pilkada Gubernur maupun Pilkada Bupati.
Menurut Ketua DPC PDIP Ngawi, Dwi Riyanto Jatmiko ( Antok ), Rakerda DPD PDIP juga memgamanatkan untuk segera melakukan konsolidasi internal partai dalam mempersiapkan seluruh pelaksanaan Pilkada ditempatnya masing - masing.
"Rekomendasi dari Raperda DPD PDIP di Surabaya adalah untuk segera melakukan rapat persiapan dalam menghadapi pilkada baik Gubernur maupun Bupati - Wakil Bupati" kata Antok mengenai tujuan dilakukanya Rapercab PDIP Ngawi.
Dalam Rakercabsus ini diputuskan langkah strategi PDIP Ngawi dalam memenangkan pasangan Cakadanya yaitu Ony Anwar Harsono ( Ony ) dan Dwi Riyanto Jatmiko ( Antok ) yaitu diharapkan bisa satu tarikan dengan pemenangan Cakada Gubernur yang diusungnya yaitu, Tri Rismaharini ( Risma ) dan KH Zahrul Azhar Asumta ( Gus Hans ).
Hanya menurut Antok baginya yang akan didalami adalah komunikasi antar partai yang sama mengusung dirinya dan Ony dalam Pilkada Ngawi, namun beda usungan dalam Pilkada Gubernur.
"Memang ada yang perlu kita dalami, adalah komunikasi antar partai yang mengusung ( calon ) Gubernur yang berbeda,.ini betul - betul harus lebih cermat," katanya lebih lanjut.
Namun begitu, Antok yakin kendala komunikasi dengan parpol beda dukungan Gubernur tidak terlalu sulit dilakukan mengingat, pasangan Ony - Antok sebagai calon tunggal Pilkada Ngawi diuntungkan karena diusung oleh seluruh parpol peserta Pemilu 2024 yaitu 12 Parpol dimana empat diantaranya parpol yang gagal masuk parlemen. Terlebih dalam pelaksanaanya nanti semua saksi parpol diserahkan kepada saksi betukan PDIP.
"Karena PDIP secara struktur partai sudah lengkap, jadi mulai saksi baik dalam pilbup maupun pilgub nanti kita yang handle," ungkapnya mengklaim telah mempersiapkan seluruh perangkat pemenangan hingga tingkat TPS.
"Nah tinggal kita berbagi dari sisi komponennya, mana yang bisa kita sentuh maka PDIP yang bergerak, dan beberapa yang tidak bisa kita sentuh, Gus Hans yang melakukanya," ulas Antok menyingung segmen masyarakat Ngawi yang sulit di jamah oleh PDIP untuk pemenangan Pilgub di Ngawi.
Gus Hans sendiri yang juga berkesempatan menghadiri Rakercabsus DPC PDIP Ngawi ini, tidak memungkiri elektabiltas dirinya dan Risma, di beberapa daerah di Jatim masih cukup berat, karenanya ia berbagi segmen dengan Risma, yaitu segmen yang disebutnya dalam rupa warna yaitu hijau dan merah di masa kampanye saat ini.
"Di wilayah hijau, nanti saya akan mendatangi santri - santri dan pengamal istghosah karena amalan - amalanya pasti dari mbah saya ( KH Tamim Irsyad ), jadi saya akan fokus ke sana dan nanti Bu Risma di - wilayah - merahnya sehingga suaranya bisa saling mengimbangi," kata Gus Hans sambil mengungkap wilayah tapal kuda seperti Pasuruan dan Probolinggo.
Berebut pengaruh nadliyin juga mendapat tanggapan dari pria kelahiran Jombang, 1976 dan pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang ini. Menurutnya para nadhliyin ataupun muslimat tidak terpecah dalam suara tiga kandiddat gubernur Jatim, namun menurutnya hanya terbagi suara politiknya.
"Bukan terpecah, namun terbagi, misalnya kita akan menggarap NU kultural, karena itu lebih masif, muslimat lebih kearah santri, untuk itu kita akan fokus kepada santri dan keluarga besar pesantren," ucap Gus Hans, yang mengenalkan jargon kampanyenya yaitu resik resik Jawa Timur.
"Resik-resik itu berarti bersih-bersih, ya kita tahulah beberapa kasus di Jawa Timur yang sekarang ini lagi ramai, termasuk kasus hibah dan sebagainya, itu yang perlu.kita bersihkan," pungkas Gus Hans mengakhiri doorstop-nya.
Editor : Asfi Manar