NGAWI, iNewsNgawi.id - Lembaga Dakwah Islam Indoneaia ( LDII ) DPD Ngawi menyerukan warganya untuk memperhatikan dampak lingkungan baik saat maupun pasca pelaksanaan penyembelihan hewan kurban.
Dampak lingkungan berupa pencemaran limbah kotoran maupun polusi udara, apalagi pencemaran air di sungai, harus dihindari oleh panitia penyelenggara dalam lingkup LDII.
"Selain mengamalkan tata cara penyembelihan yang disyariatkan dan sesuai arahan DPW dan DPP, yang terpenting pelaksanaan kurban harus berwawasan lingkungan, jangan sampai setelah kurban lingkungan menjadi kotor, bau menyengat dan rusak," terang Ketua DPD LDII Ngawi, Yadi dalam keterangan pers, Senin, ( 11/7/2022).
Lebih lanjut Yadi mengungkapkan bahwa dari sisi jumlah ada peningkatan hewan kurban dari warga LDII Ngawi di banding tahun lalu, yaitu 120 ekor sapi dan 113 ekor kambing, atau setara 5,5%. Sejumlah hewan kurban ini merupakan hasil menabung para warga LDII selain dari pribadi.
"Setiap usai Hari Raya Idul Adha, warga kami yang sebagian besar dari kalangan menengah kebawah, berkesanggupan menabung menabung setiap seminggu 2 atau 3 kali saat pengajian," kata Yadi memberkan cara warganya berkurban setiap tahunya.
Ada 8 butir pengabdian dari DPD LDII Ngawi yang terdiri dari 59 PAC dan 19 PC untuk pengabdian kepada masyarakat yang ditanamkan kepada warganya, yaitu pemahaman kebangsaan, dakwah, pendudikan ketahanan pangan dan lingkungan hidup.
Lain dari itu ekonomi syariah, keaehatan alami, teknologi digital dan energi baru terbarukan menjadi metode adaptasi terhadap perkembangan jaman.
Editor : Asfi Manar