NGAWI, iNewsNgawi.id - Harapan Pemkab Ngawi untuk mengambil alih pengelolaan Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem sudah mendekati waktu.
Sinyal itu terungkap ketika Panglima Devisi Infanteri 2 Kostrad Mayjen TNI Syafrial di Yon Armed 12 Ngawi sepanjang hari jumat ( 2/9/2022).
Menurut Syafrial, selain menemui prajurit Yon Armed 12 beserta istri, hal utama lainya dari kunjungan ini adalah pembicaraan tentang Benteng Pendem dengan Pemkab Ngawi yang sebentar lagi menjadi cagar budaya nasional dimana saat ini sebagain prajurit Yon Armed 12 masih berpangkalan didalamnya.
Saat ini benteng pendem sudah hampir melampau tahapan sebagai cagar budaya daerah, dan proses itu sudah meningkat dengan kehadiran Pangdivif 2 Kostrad.
"Saat ini, sebagaimana arahan Bapak Presiden, akan dikembalikan lagi fungsinya sebagai cagar budaya, saat ini ditingkatan daerah Insyaallah kedepanya akan menjadi cagar budaya tingkat nasional," kata Syafrial usai melakukan pertemuan tertutup dengan Pemkab Ngawi di Kantor Maskas Yon Armed 12 Ngawi.
"Lalu bagaimana dengan pangkalan prajurit yang ada disitu? (benteng), inilah yang sedang berjalan kita laksanakan, dan setelah musyawarah, akhirnya mememukan mufakat untuk relokasi," jelas Syafrial dihadapan Bupati Ngawi, Onny Harsono Anwar beserta beberapa Kepala OPD dan jajaran perwira AD.
Syafrial juga menjelaskan, tempat yang akan diperuntukan untuk lokasi adalah Taman Candi seluas sekitar 15 hektar di desa Beran kota Ngawi. Relokasi ini bukan dalam bentuk tukar guling namun disepakti berupa saling menghibahkan aset.
"Kita sudah ada kata mufakat satuan yang ada dalam benteng itu akan kita relokasi ke Taman Candi dan ini bukan tukar guling tapi saling menghibahkan aset karena semua milik negara, kita hanya berkomunikasi menghibahkan sesuai keperuntukanya yang lebih tepat," pungkas Syafrial.
Menanggapi kesepakatan itu, Onny Anwar belum bisa memberikan statemen lebih banyak, menurutnya semua masuk level KASAD.
"Nanti semua tergantung dilevel KASAD ," kata Onny sambil tersenyum lebar dan bergegas memasuki mobil meninggalkan tempat.
Editor : Asfi Manar