get app
inews
Aa Read Next : Haramkan Pungutan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi akan Evaluasi Korwil Melempem

Ngawi Night Carnival, Event Sulapan yang Mencoba Keluar dari Kontroversi

Senin, 14 Agustus 2023 | 10:49 WIB
header img
Salah satu rancangan Ade Sugriwa dipertontonkan di Sanggar Omah Joglo usai mengisi pelatihan disanggar tersebut.(4/8/2023) Foto : iNewsNgawi.id / S O J

NGAWI,iNewsNgawi.id - Kisaran dana APBD Rp 180 juta diglontorkan Pemkab Ngawi untuk event spektakulernya selama dua tahun  terakhir yaitu Ngawi Night Carnival  ( NNC ).

Event yang digadang gadang seperti layaknya Jember Fashion Carnaval ( JFC ) atau Solo Batik Carnaval ( SBC ) ini,  gaungnya sudah merayap mulai dari lembaga sekolah, yang dipastikan ambil bagian dalam iring-iringan pamer kostum yang digelar 26 Agustus 2023 malam hari nanti.

Beberapa wali murid sudah mulai merespon hajatan ini setelah selebaran RAB berdalih sumbangan wali murid itu jatuh  ke tangan mereka.

Terhimpun dari berbagai informasi, Sebutlah SMPN 5 Ngawi, SMPN 2 Ngawi dan SMPN 1 Ngawi lembar RAB yang dilayangkan melaui komite sekolah ini menempatkan kegiatan NNC dalam pos anggaran tersendiri berdampingan dengan RAB kegiatan lain.

Seperti SMPN 2 Ngawi misalnya, informasi didapat dari sebuah akun bernama Slamet Ngawi di group facebook Info Cegatan Ngawi yang terlihat ( 11/8/2023), yang  mengunggah RAB sekolah ini dengan menempatkan pos anggaran NNC dibawah pembelanjaan subsidi honor guru tak tetap (GTT) dan pegawai tak tetap (PTT). Selebaran yang diterbitkan 24 Juli 2023 ini, NNC termasuk kluster pengembangan kegiatan kesiswaan yang diestimasikan menelan biaya Rp 190 juta yang pos anggaranya berada diatas daftar kegiatan takbir keliling hari raya Idul Fitri tahun depan.

Sebelumnya, informasi juga diberikan oleh warganet berakun I Q melalui group facebook yang sama, mengunggah RAB dari SMPN 5 Ngawi biaya untuk NNC mencapai kisaran Rp125 juta, namun tidak secara detail menjelaskan kapan RAB itu dikeluarkan oleh pihak sekolah.

Baru keterangan lebih jelas datang dari salah satu wali murid SMPN 1 Ngawi yang menunjukan RAB  menempatkan NNC di urutan teratas dengan anggaran yang diinginkan senilai Rp 147 juta yang diterbitkan sejak 27 Juli 2023.

Hanya kegusaran yang kini dalam benak para wali murid kelas 7, 8 dan 9 adalah adanya arahan dari suatu pihak yang ada di group WA komite sekolah itu, menyusul tidak berapa lama setelah terbitnya RAB itu.

"...mohon bantuanya bapak ibu untuk menyukseskan kegiatan sekolah dan semoga putra putri segala urusannya dimudahkan," demikian kutipan dalam group WA yang ditunjukan oleh salah seorang wali murid yang tidak mengijinkan namanya disebut dalam pemberitaan, (8/8/2023).

"Kegusaranya adalah kenapa ada kalimat yang menautkan kelancaran urusan sekolah anak kami?, rasanya kog seperti ancaman," kata pria yang mengaku bekerja di Jl.Tengku Umar Ngawi.

Lepas dari hubungan rasa sedap - pahit antara wali murid, pengurus komite dan pihak sekolah akibat NNC, event ini juga dinilai terkesan sulapan karena tidak melalui tahapan yang lazim atau standar  disebut carnival.

Penilaian itu datang dari pebisnis busana dan desainer asli Ngawi, Rhiana Putri saat  menyoroti pelaksanaan NNC. Rhiana melihat sistem penjurian dalam tahapan proses tidak dilakukan oleh NNC dan hanya dilakukan ketika puncak acara, yang mendorong peserta berlomba-lomba melakukan aksi sewa kostum besar-besaran.

"NNC sebenarnya even yang spektakuler dan ditunggu oleh masyarakat, sejauh ini kemasan penampilanya sudah bagus, dari panggung dan rute misalnya, namun sistem penjurianya yang belum menyentuh pada level proses," kata desainer yang sudah malang melintang di sejumlah event fashion show nasional dan di beberapa negara ini, (9/8/2023).

"Carnival itu acara yang dibuat untuk memamerkan ide kreatif para peserta dan dikompetisikan, penilaian diawali sejak dari proses pembuatan dan itu tidak bisa dilakukan dalam dua tiga hari namun bisa jadi tiga hingga empat bulan, jadi penjurian tidak hanya saat puncak acara saja," kata wanita yang sudah menekuni dunia karnaval sejak 2011 ini.

"Bagi saya yang berbisnis sewa menyewa kostum mungkin menjadi momen yang menguntungkan, namun tujuan karnaval  bukan itu," lanjut Rhiana pemilik butik Silvera di kelurahan Margomulyo Ngawi ini.

"Karnaval itu ada asosiasinya, AKARI  (Asosiasi Karnaval Indonesia), asosiasi ini mewadahi karnaval seluruh indonesia, tingkatannya nasional, nah ketika Ngawi punya NNC harus punya tujuan yang jelas, tujuannya tidak sekedar acara tahunan yang skalanya hanya menjadi tontonan masyarakat Ngawi saja, atau upaya perkenalan diri ke nasional, tujuannya bisa lebih dari itu, mengingat keberhasilan sebelumnya, alangkah lebih baiknya lagi kalau semua itu terkelola dan terwadahi secara bagus, agar lebih meningkatkan perekonomian dari ekonomi kreatif di Ngawi." katanya yang mengkritisi peserta dalam pelatihan yang dilakukan untuk NNC apalagi hanya dalam empat hari.

Menanggapi pandangan itu, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi mengakui jika NNC masih jauh dari standar karnaval. Namun pihaknya sudah mempunyai skenario menuju kearah itu.

"Untuk tahun ini kami belum, kami juga belum bisa menjamin seratus persen ( kostum ) bisa dibuat, namun kami sudah memulai dengan pelatihan dengan mengundang narasumber yang kompeten, kami akan pelatihan pembuatan kostum, make up dan sebagainya, kedepanya kami akan melakukan itu," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi, Nurwahyudi, ( 11/8/2023).

Nurwahyudi sendiri menjelaskan jika pihaknya untuk saat ini tidak mengharamkan para peserta ( sekolah ) terpaksa harus menyewa kostum dan bukan kreasi orisinil, namun tataran konsep kreasi setidaknya sudah diberlakukan tahun ini.

"Kami tidak mengharamkan, karena mungkin ada hal yang tidak dapat dipenuhi di Ngawi dan harus berhungan dengan pihak luar, namun paling tidak konsep ide kreatif sudah muncul dari peserta saat ini," imbuhnya.

Wahyudi juga menyadari jika mendatangkan profesional sekelas Ade Sugriwa adalah titik awal NNC menjadi karnaval berkelas. Ade Sugriwa adalah profesional mode yang menjadi tokoh dalam Batik.Solo Carnival

NNC bakal menjadi prioritas event spektakuler Pemkab Ngawi kedepan secara tersirat dari statemen Wakil Bupati Ngawi Dwi Riyanto Jatmiko ( Antok ) jika karnaval pawai budaya yang selama ini digelar dihilangkan demi NNC.

"Karnaval pawai budaya dan Night Carnival inikan momentum yang paling ditunggu masyarakat Ngawi setiap tahunya, nah untuk tahun ini bentuknya hanya satu yaitu Night Carnival, dilaksankan pada malam hari, diikuti oleh lembaga pendidikan dan sama pesertanya seperti tahun kemarin " kata Antok, usai memimpin rapat konsolidasi dengan para caleg PDIP di Kantor DPC PDI Perjuangan Jl Kartini, ( 9/8/2023).

Antok menyadari ada dilema dari sisi wali murid memghadapi event ini, selain dari potensi ekonomi kemasyarakatan didalamnya.

"Kami menyadari ada sisi beban terhadap orang tua dari siswa, karenanya kami berharap senyampang waktu masih ada, agar kreatifitas sekolah peserta agar di maksimalkan untuk mengefisienkan anggaran yang dicanangkan," pungkas Antok sambil menekankan agar tabiat belanja borongan dari luar Ngawi yang sering dilakukan selama ini untuk dikurangi.

Editor : Asfi Manar

Follow Berita iNews Ngawi di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut