get app
inews
Aa Read Next : Dishub Pasang Maklumat, Dindik Tawarkan Alternatif agar Study Tour tak Berujung Petaka

Besaran SPM Membuat Sejumlah Siswa SMAN 2 Ngawi Terancam Batal Ikut Study Tour

Rabu, 01 Mei 2024 | 21:42 WIB
header img
SMAN 2 Ngawi, (30/4). Foto : iNewsNgawi.id / AM

NGAWI, iNewsNgawi.id - Gegara orang tua masih punya tunggakan sumbangan partisipasi masyarakat ( SPM ) yang ditentukan dalam kesepakatan pleno komite sekolah, sejumlah siswa SMAN 2 Ngawi bakal dicoret keiikutsertaanya dalam study tour, jika hingga 2 Mei.2024 besok belum melunasi SPM sekolah sebesar RP 3,5 jt, sedangkan biaya tour sebesar Rp 1,7 juta ke pulau Bali.

Jumat, (26/4), S - N warga Paron,  membaca group jaringan pesan singkat ( WAG ) keluarganya ketika putrinya J - L siswi kelas XI tersebut menginformasikan tagihan SPM sebagai syarat untuk mengikuti study tour yang akan dilaksanakan menjelang kenaikan kelas.

"Yah, ini ada tagihan sumbangan dari sekolah untuk ikut tour," tulis J-L dalam WAG keluarga itu, tutur S-N kepada iNewsNgawi.id ( 30/4).

J - L juga melampirkan maklumat yang didapatnya dari WAG kelas, setelah diunggah oleh wali kelas.

Permisi, menindaklanjuti mengenai tour yang sudah di sampein panitia guru, yakni bagi temen2 yang belum menyelesaikan SPM / komite tetapi sudah membayar DP / lunas tour  maka bagi siswa tersebut akan di panding / ditahan dulu.

Dan bila hingga 2 Mei belum menyelesaikan SPM / Komite dg hormat siswa tersebut akan ditahan  untuk tidak ikut dalam tour.

Nb : SPM / komite adalah tanggungan orang tua dan hal tersebut WAJIB sedangkan tour bersifat TDK WAJIB, demikian isi paragrap awal dari  empat lainya  di tangkapan layar yang ditunjukan S -N.

"Saya tidak keberatan dengan tarif tournya, namun iuran Rp 3,5 juta yang bersifat wajib itulah yang menurut saya melanggar aturan," kata S - N yang mengaku tidak mengetahui asal usul besaran angka tersebut, karena tidak pernah menandatangani kesepakatan dengan komite sekolah.

Tentang darimana ketentuan itu muncul sebelum diunggah di WAG kelas , Waka Kesiswaan disebut pada paragrap keempat dari tangkapan layar WAG itu.

Mengingatkan kembali, anak2 diatas jika per 2 mei nanti jika blm DP / lunas, maka kita batalkan keikutsertaanya.

Terima kasih...!!!
( Pesan dari Waka Kesiswaan), narasi terakhir dari maklumat itu.

Disebut dalam narasi pengumuman itu, Waka Kesiswaan SMAN 2 Ngawi, Eko Budianto membenarkan pengumuman tersebut dari dirinya, atas alasan jika kepastian berapa jumlah peserta tengah ditungu pihak biro perjalanan, dan sudah kesepakatan dengan orang tua.

"Benar itu dari saya, karena sudah kesepakatan dengan orang tua, sebenarnya kepastian jumlah peserta tour sudah harus disampaikan ke biro perjalanan pada tanggal 19 April ini, namun setelah ada pembicaraan maka diundur hingga 2 Mei, jika melewati tanggal tersebut, tidak ikut pun juga tidak mengapa,"  kata Eko dihadapan Kepala Sekolah SMAN 2 Ngawi,  Makmun Fatoni, (30/4), sambil menjelaskan jika study tour itu merupakan hajatan OSIS, dan tidak wajib diikuti oleh siswa dari sekolah berlabel Taruna Indonesia itu.

"Karena OSIS itu bimbingan saya, maka ketika mereka ada masalah maka saya harus memberikan solusi," terang Eko memberi alasan.karena menyangkut pembayaran DP kepada pihak biro perjalanan.

Mengenai besaran sumbangan komite senilai Rp 3,5 jt juta  seperti yamg disampaikan S-N , baik Eko maupun Makmun Fatoni kompak mengatakan tidak terkait dengan kebijakan sekolah.

"Sepanjang ini program sekolah banyak dibantu oleh orang tua wali melalui pengurus komite, kegiatan anak anak yang tidak bisa kita ambilkan dari anggaran sekolah, ya kami minta dengan komite," kata Makmun mengklarifikasi besaran SPM jika pihaknya tidak menentukan besaranya namun hanya mengajukan kebutuhan saja.

Lalu apakah maklumat tersebut atas kesepakatan pengurus komite sekolah?. Dalam konfirmasinya Ketua Komite SMAN 2 Ngawi , Marsono mengaku tidak mengetahui, namun membenarkan besaran sumbangan SPM sudah kesepakatan rapat pleno komite.

"Tidak mengetahui ( maklumat ), sesuai musyawarah mufakat komite dan orang tua murid saat  pleno  adalah sumbangan partisipasi orang tua murid, " pesan singkat Marsono saat dikonfirmasi, ( 1/5) tanpa merinci apakah kesepakatan itu termasuk nilai SPM yang kini menjadi ganjalan sejumlah siswa untuk mengikuti tour.

Editor : Asfi Manar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut