get app
inews
Aa Read Next : Insiden Pohon Tumbang Berakibat Fatal, Pemkab Magetan Janji Tingkatkan Pengawasan

Dua Hari Cuaca Ekstrem, 2 Tewas Ratusan KK Kebanjiran di Ngawi

Sabtu, 19 November 2022 | 14:24 WIB
header img
Banjir menggenangi ruas jalan desa diwilayah Kwadungan. FOTO : iNewsNgawi.id/ ist

NGAWI, iNewsNgawi.id - Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Ngawi selama 2 hari terakhir. Puncaknya, Jumat malam, ketika 4-6 jam seluruh Ngawi dilanda hujan lebat. Akibatnya 2 orang tewas, 7 desa dari 3 kecamtan terdampak banjir.

Dua orang tewas bernama Suharno dan Siti Rukhayah tewas akibat menabrak pohon tumbang di desa Soco, Jumat malam, ( 18/11/2022).

Dua pengendara ini sama sama berboncengan dengan keluarganya dari Jogorogo hendak kerumah masing masing di Soco dan Babadan, namum karena jalan gelap dan dalam keadaan hujan, keduanya menabrak pohon trembesi berukuran besar yang tumbang menutup jalan, nahas tidak.bisa dihadang, keduanya meninggal di puskesmas setelah ditolong warga, sedangkan dan tiga kerabat yang dibonceng terluka dan harus menjalani perawatan.

"Tiga orang luka ringan dan bisa pulang, sedangkan jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga, semua biaya kita gratiskan, baik yang meninggal maupun luka," terang Iptu Nur Hidayat dalam konfirmasinya kepada iNewsNgawi.id, ( 19/11/2022).

Sementara itu banjir dengan karakter deras menerjang 7 desa di tiga kecamatan, yaitu Kedunggalar, Paron, Geneng dan Kwaungan membuat timsar gabungan turun lapangan melakukan penyelamatan warga, mengingat potensi banjir membesar sangat dimungkinkan setelah hujan tidak reda lebih dari 5 jam.

Dampak pertama ada di desa Katikan kecamatan Kedunggalar dan desa Kedung Putri kecamatan Paron. Beberpa jam kemudian menyusul desa lain, seperti Tempuran Dawu dan beberapa desa lain dengan sekala kecil.

Namun begitu menurut kepala BPBD  Anang Heri Prabowo semua bisa tertangani karena banjir hanya melintas tidak lebih dari 3 jam, dan Sabtu pagi sudah surut.

"Dari tadi subuh sudah surut, tidak ada korban, tidak ada kerugian, hanya kotoran lumpur ada dirumah warga," kata Anang .

Ditempat lain, dikawasan Kecamatan Kwadungan, Sabtu siang dilaporkan banjir juga menggenangi ruas jalan desa namun belum mengancam pemukiman warga.

Anang juga menyampaikan jika menurut BMKG potensi cuaca ekstrem masih tinggi hingga awal tahun 2023, karenanya masyarakat harus waspada dan mengurangi aktivitas diluar rumah ketika cuaca tidak mendukung.

Editor : Asfi Manar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut