MAGETAN, iNewsNgawi.id - Dinas Lingkungan Hidup dan Pangan (DLHP) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tengah menggencarkan program antisipasi cuaca ekstrem dengan intensifikasi pemangkasan pohon di sepanjang jalan dan fasilitas umum (fasum).
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya pohon tumbang yang dapat membahayakan masyarakat.
"Kami secara gencar dan masif melakukan antisipasi dan juga langkah taktis yaitu dengan pendataan, perapihan, serta pemangkasan pohon pelindung di sejumlah ruas jalan dan fasilitas publik," jelas Kepala DLHP Magetan, Saif Muchlisun, Senin (04/11/2024).
Menurut Saif, tantangan terbesar dalam pelaksanaan program ini adalah keterbatasan personel dan sarana prasarana.
Saat ini, DLHP Magetan hanya memiliki empat orang petugas pemangkasan yang harus bekerja secara bergilir setiap hari untuk menata pohon-pohon di berbagai lokasi strategis.
"Kami juga sarprasnya sangat minim, hanya mempunyai truk skylife kapasitas 6-8 meter. Jika lebih dari itu, kami kesulitan, jadi petugas harus naik manual," tambahnya.
Di samping kendala tersebut, lanjut Saif, petugas juga dihadapkan pada tantangan kabel listrik yang sering melintang di atas pohon, yang mengharuskan mereka bekerja ekstra hati-hati.
Saif menambahkan, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat, pihaknya turut berkoordinasi dengan BPBD, Dinas PUPR, dan dinas terkait lainnya dalam penanganan kondisi darurat.
"DLHP Magetan juga menjalankan program reboisasi setiap awal musim penghujan. Pohon-pohon yang sudah tua dan lapuk dipantau secara berkala, sementara di lokasi tertentu dilakukan penanaman baru," terang Saif.
Adapun limbah hasil pemangkasan akan dikelola di Rumah Kompos untuk dijadikan pupuk yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara gratis.
Dengan berbagai keterbatasan yang ada, DLHP Magetan tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. Masyarakat dapat menghubungi Unit Reaksi Cepat (URC) untuk melaporkan pohon tumbang ataupun permasalahan terkait lingkungan hidup maupun kebersihan, yang akan langsung ditindaklanjuti.
"Kami mohon maaf jika pelayanan ada yang harus menunggu karena keterbatasan personil. Tapi kami pastikan setiap permohonan masyarakat akan dilayani," tutupnya. (ST)
Editor : Asfi Manar