NGAWI,iNewsNgawi.id - Beberapa saat usai hujan lebat dan angin kencang melanda Ngawi pada Rabu, 17 Januari 2024, beberapa video beredar di beberapa group WA masyarakat Ngawi, menunjukan kepanikan dan kekesalan pedagang Pasar Besar Ngawi ( PBN ) akibat air hujan menimpa dagangan hingga masuk ke dalam kios karena atap pasar bocor.
Hampir semua koridor di lantai dua blok padagang baju basah kuyup dan air menggenang layaknya pasar tak beratap.
Kondisi itu dibenarkan oleh Sekertaris Paguyuban Pedagang PBN, Yusuf Widodo, kepada iNewsNgawi id (23/1/2024) , mengenai kondisi terkini pasca tiga kali upaya pembenahan atap pasar yang dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah ( BPPW) Jawa Timur Kementerian PUPR.
"Setidaknya sudah tiga kali dilakukan perbaikan atap namun bukanya berkurang malah semakin parah dan meluas," kata Yusuf yang mempertanyakan hasil optimalisasi pasar yang sosialisasikan kepada para pedagang pada pertengahan bulan Agustus 2023 lalu.
Yusuf kemudian memaparkan jika sosialisasi itu di dihadiri pembicara dari Kasat Binmas Polres Ngawi AKP Suyitno, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja ( DPPTK ) Kabupaten Ngawi, Kusumawati Nilam, perwakilan Balai Prasarana Permukiman Wilayah ( BPPW) Jawa Timur Kementerian PUPR, pihak pelaksana proyek optimalisasi dan terakhir Kepala UPT PBN, Rizal Alfiansyah.
"Pertemuan itu ada dari pihak BPPW, pemenang tender optimalisasi, DPPTK dan kepolisian Kasat Binmas, dalam pertemuan itu juga kita sampaikan keluhan seperti yang kita sampaikan kepada Bupati, termasuk atap bocor, karpet dijalan depan, penambahan cctv, pemasangan anti tampias air dan beberapa lainya yang belum di acc," terang Yusuf merinci sekitar 16 item perbaikan yang diajukan oleh para pedagang.
Namun begitu pedagang juga mengakui pasca sosialisasi itu ada beberapa kegiatan dilakukan oleh BPPW terutama menanggulangi atap bocor namun kondisinya dirasakan semakin parah dan meluas.
"BPPW sendiri hanya menyampaikan sesuai yang diagendakan dalam optimalisasi PBN, tentang atap bocor mereka akan mendatangkan ahli, dan dilanjutkan dengan pembenahan dan pergantian beberapa atap baru juga dilakukan, tapi kenyataanya masih seperti ini, dan masih bocor, itu permasalahananya dan ini pqling krusial diantara yang lain " pungkas Yusuf.
Mengenai pertemuan sosialisasi optimalisasi yang disebut sebagai awal komitmen BPPW kepada pedagang untuk penyempurnaan dan paperawatan PBN, apalagi menurut laman lpse.pu.go.id, dana optimalisasi PBN mencapai nilai 3,3 M, Kepala DPPTK Ngawi Kusumawati Nilam masih berkelit untuk memberikan tanggapan.
Beberapa kali permintaan wawancara untuk mengkonfirmasi apa yang disampaikan oleh Yusuf, Nilam enggan memberi tanggapan. Terakhir ketika ditemui usai mutasi jabatan di Pendopo Wedya Graha (18/1/2024) Nilam masih juga menghindar.
"Sebentar mas saya masih akan ketemu Bupati," katanya sambil beranjak.
Pembenaran akan adanya pertemuan sosialisasi itu justru disampaikan oleh Kasat Binmas Polres Ngawi AKP Suyitno, namun ia tidak merinci jauh tentang permasalahan tehnis yang ada di PBN, hanya menyampaikan aspek keamanan dan hukum dalam pertemuan itu.
"Benar, acara itu optimalisasi PBN, dan kapasitas saya memberi edukasi tentang keamanan dan gangguanya, misal tidak menggunakan emosi namun menyampaikan ke jenjang diatasnya jika ada gangguan keamanan, dan itu tugas kami sebagai satuan Binmas," terang AKP Suyitno, ( 28/1/2024).
Sebenarnya tanggapan tentang atap bocor PBN juga datang dari Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Ngawi, Yuwono Kartiko saat Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Besar Ngawi, Kamis (11/1/2024) lalu.
Ia menyayangkan kondisi pasar yang tidak nyaman. Terlebih pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak lantaran wewenang pengelolaan pasar tersebut masih dikelola oleh pemerintah pusat.
Yuwono berharap DPPTK Kabupaten Ngawi untuk segera mengurus proses serah terima wewenang pengelolaan bangunan pasar ke pemerintah daerah. Hal itu bertujuan agar ketika ada keluhan dari para pedagang dan kerusakan fasilitas dapat segera diatasi oleh pemerintah.
“Kami akan mendorong agar wewenang pengelolaan pasar ini segera diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Ngawi, dikelola pemerintah pusat nyatanya mereka tidak tau kalau ada kerusakan dan tidak segera dilakukan pembenahan,” kata legislator yang akrab disapa Pak King ini.
Editor : Asfi Manar