NGAWI, iNewsNgawi.id - Menyusul informasi adanya kenaikan harga beberapa komoditas bahan pokok masyarakat di Pasar Besar Ngawi, Wakil Bupati Ngawi , Dwi Riyanto Jatmiko ( Antok) langsung melakukan sidak pasar.
Alasanya selain mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok menjelang natal dan tahun baru ( nataru), beberapa bahan pokok masih sangat dibutuhkan masyarakat dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid 19.
Bahan pokok yang terakhir menjadi isu masyarakat Ngawi adalah harga telor, cabai, bawang merah dan tomat. Kenaikan rata rata Rp 3.000 - Rp 10.000 per kilo setiap item tersebut terjadi sejak 3 hari terakhir.
Harga cabai rawit misalnya, seminggu yang lalu masih berkisar Rp 25.000, kini sudah Rp.35.000 perkilonya, (1/12/2022), harga telor tiga hari lalu Rp 27.000 kini di hari yang sama pada tingkat pengecer mencapai Rp.30.000 terakhir adalah bawang merah, dari sebelumnya Rp 27.000 saat ini seharga Rp.35.000 per kilo gram
Didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ngawi, Yusuf Rosadi dan Kepala BRI Cabang Ngawi, Sami, Antok berdialog dengan beberapa pedagang sembako pasar Besar Ngawi untuk memastikan harga kebutuhan pokok tersebut.
Dari keterangan yang didapat dari beberapa pedagang rata rata mereka tidak mengetahui dengan pasti penyebab kenaikan dratis bahan bahan pokok tersebut.
Seperti yang diutarakan oleh salah seorang pedagang bernama Suyatni, kenaikan tersebut dimungkinkan karena adanya stok yang berkurang ditingkat pengepul.
"Kita tidak tahu secara pasti penyebabnya, kita hanya mengikuti harga beli, ini terjadi sejak banyak pelanggan saya tidak lagi menerima sembako dalam bentuk barang, namun tunai, atau karena menjelang momen nataru, kami tidak tahu pastinya, hanya dampaknya para pelanggan mengurangi porsi pembelanjaanya," tutur Suyatni, pedagang lapak sembako yang ada dilantai 1 pasar besar Ngawi.
Apakah kenaikan harga tersebut adalah kondisi cuaca yang mempengaruhi hasil panen, atau permainan pedagang besar besar menjelang nataru ataukah ada hubungan penerima bantuan sosial beralih ke uang tunai seperti yang dituturkan pedagang Suyatni, Antok berjanji akan mengkaji lebih dalam, terutama terkait apakah harus dilakukan operasi pasar.
"Meski secara umum kondisi di Ngawi relatif normal dan stabil, tidak ada kegiatan masyarakat yang menonjol, namun kita akui ada kenaikan signifikan pada harga beberapa komoditas, hal ini yang coba akan kita urai, kita korelasikan dengan suplai dan demand ( permintaan ), dan apakah akan ada langkah yang lain perlu kita lakukan dan bekerjasama dengan bulog misalnya untuk menstabilkan harga terutama telor," ķata Antok usai memintai keterangan ke beberapa pedagang sembako.
Harga telor menjadi atensi Antok kali ini karena masih menjadi kebutuhan mendasar bagi sebagian besar masyarakat dalam kecukupan gizi dalam masa pemulihan ekonomi saat ini.
Editor : Asfi Manar