MAGETAN, iNewsNgawi.id - Haul Gubernur Suryo ke-76 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dimulai dengan ziarah ke makam Raden Mas Tumenggung Ario (R.M.T.A) Soerjo, atau yang lebih dikenal sebagai Gubernur Suryo, di kompleks pemakaman Jalan Salak, Magetan, Senin (11/11/2024).
Ziarah ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Provinsi Jawa Timur, Mohammad Ali Kuncoro, bersama Staf Ahli Bupati Magetan, OPD terkait, serta keluarga ahli waris.
Acara haul tahunan yang digelar setiap 11 November ini bertujuan untuk mengenang jasa Gubernur Suryo sebagai Pahlawan Nasional. Beliau bukan hanya pernah menjabat sebagai Bupati Magetan (1938-1943), tetapi juga merupakan Gubernur pertama Jawa Timur (1945-1947), serta pemimpin utama dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
"Semoga kegiatan yang bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk menghormati sejarah dan. Karena sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai perjuangan para pahlawannya," ujar Mohammad Ali Kuncoro.
Selain mengenang perjuangan Gubernur Suryo, acara haul ini juga dimaksudkan untuk menanamkan semangat perjuangan kepada generasi penerus.
"Kita berharap generasi muda dapat melanjutkan api perjuangan yang telah dicontohkan dan senantiasa meneladani apa yang telah dikorbankan oleh pahlawan yang telah gugur mendahului kita," tambah Sekwan.
Sementara itu, keluarga ahli waris Gubernur Suryo, Murries Subiyantoro mengapresiasi atas perhatian yang diberikan kepada leluhurnya.
"Mudah-mudahan kegiatan ini akan terus berjalan dengan Istiqomah, karena haul ini adalah kegiatan yang baik dan positif,” katanya.
Pihaknya juga berharap makam keluarga ini bisa menjadi destinasi wisata religi atau sejarah di masa depan, yang tidak hanya memberikan penghormatan terhadap pahlawan, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Diketahui, rangkaian acara Haul Gubernur Suryo ke-76 ini juga mencakup Khataman Al-Quran, pemberian santunan kepada anak yatim, dan Pengajian Akbar yang akan dipimpin oleh KH. Duri Ashari dari Semarang pada malam harinya.
Editor : Asfi Manar