NGAWI,iNewsNgawi.id - Seorang pria bernama Hariyadi warga Kecamatan Sine mendatangi Polsek Widodaren untuk meminta batuan klarifikasi atas video viral penggrebekan warga kepada dua orang anak remaja ( ABG ) yang menarasikan salah satu diantaranya sebagai seorang perempuan karena mengenakan penutup kepala mirip jilbab.
Hariyadi mengakui jika anak yang dikira mengenakan jilbab itu sebagai anaknya namun ia keberatan jika anaknya DL ( 14 ) seorang perempuan apalagi disebut LGBT meskipun perilakunya sering bersikap feminis.
"Saya ingin mengklarifikasi jika apa yang ada dalam.video itu tidak benar, diberitakan didalamnya jika anak saya suka.sesama jenis," terang Hariyadi usai memberikan keterangan kepada polisi.
Hariyadi juga membatah jika yang dikatakan penutup kepala yang dikenakan anak adalah jilbab namun scrub.
"Yang tidal benar lagi bahwa yang dipakai anaknya hukan jilbab namun hanya kain penutup rambut," sanggahnya.
Masih dalam video berdurasi 59 detik itu tersebar melalui akun instagram ndorobei.official dan diunggah (2/6/2023) juga menampilkan seorang ABG laki-laki bernama CH tak beekutik dalam pitingan tangan warga mengaku berdua dengan temanya dengan DL.
Menyasar ke arah DL beberapa warga kemudian mengira mereka adalah sepasang remaja yang hendak berbuat mesum, namun setelah penutup kepala menyerupai jilbab dibuka paksa, baru diketahui ternyata DL adalah laki laki.
Mengetahui status DL, selain warga, dalam video itu CH juga terlihat shok karena DL yang dikenalnya melaui pertemanan medsos selama 2 bulan ternyata seorang laki-laki.
Sedangkan perstiwa penggrebekan ini terjadi pada malam hari di bekas gudang Waskita Karya yang berada di pinggir tol Ngawi - Kertosono desa Walikukun kecamatan Widodaren.
Kembali ke Hariyadi, ia mengaku tidak mengenal CH, dan baru mengetahui setelah dia dihubungi warga jika anak dan temannya diamankan karena diduga hendak berbuat mesum dan mabuk-mabukan.
Namun ia tidak menyangka jika kejadian tersebut divideokan dan diunggah ke media sosial hingga menjadi viral. Hariyadi berharap agar pengungah video mau mengklarifikasi dan menghapus unggahanya, karena sejak itu DL yang kini duduk di kelas 1.SMP tidak mau bersekolah dan mengurung diri dalam kamar.
"Harapan kami sebagai orang tua kepada yang meviralkan video itu kami mohon dia mengakui bahwa yang diunggah dan disebarkan dalam video itu tidak benar," tegas Hariyadi.
Setelah melakukan penyelidikan dan memintai keterangan semua yang terlibat polisi pun akhirnya memberi tanggapan karena video tersebut dinilai meresahkan masyarakat atas kekuatiran gejala LGBT menjangkiti remaja di Ngawi.
Wakapolres Ngawi Kompol Haryanto mengatakan jika warga menemukan mereka berdua dalam gudang bekas Waskita sambil meminum arak jowo, saat digrebek dan dimintai keterangan oleh warga ternyata keduanya laki laki, namun salah satu yang diamankan justru kaget ternyata teman yang dikira perempuan itu ternyata laki laki karena selama tiga kali pertemuan DL berpenampilan dan berperilaku layaknya perempuan.
"Jadi kami tekankan bahwa berita dari kasus video viral ini tidak ada perilaku LGBT karena salah satunya tidak mengetahui jika seorang laki-laki," kata Haryanto didampingi Kasat Reskrim Ngawi AKP Agung Joko Hariono dan Kasubag Humas Ipda Diana Ambarwati di Mapolres Ngawi ,( 5/6/2023).
Namun begitu kedua abg tersebut tidak dijerat dengan tindakan hukum.karena tidak ada unsur pidana dalam penggrebekan ini.
"Tidak ada unsur pidananya, " ujar Agung kepada iNewsNgawi.id namun membuka peluang jika ada laporan termasuk memintai keterangan kepada pengunggah video.
Editor : Asfi Manar