NGAWI, iNewsNgawi.id - Menjelang Pemilihan Umum 2024, tahapan verifikasi partai politik tingkat daerah tinggal menghitung hari yaitu per 1 Agustus 2022.
Sejumlah partai politik ( Parpol ) sudah mulai bersiap, mulai dokumen, kantor, kepengurusan dan anggota, demi memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Beriringan dengan persiapan masing masing parpol, fenomena migrasi kader baik elemen maupun individu ke partai lain juga mulai tercium dengan berbagai alasan dan sebab.
Beberapa waktu yang lalu satu sayap Partai Gerindra yang beranggotakan puluhan kader tiba tiba mengundurkan diri.
"Kami datang ke kantor DPC Gerindra untuk menyerahkan surat pengunduran diri," kata Wignyo Ketua Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) (23/3/2022).
Tidak hanya ramai ramai pindah gerbong, fenomena kaderisasi dan regenerasi partai juga dilakukan partai untuk menarik antusias publik.
Partai Pembangunan Persatuan Pembangunan ( PPP ) Ngawi juga berbenah dengan mengusung spirit PPP Ngawi Rebond dengan mendudukan mantan Ketua KPU Ngawi Syamsul Wathoni sebagai sekertaris DPC PPP Ngawi.
"PPP Reborn adalah PPP baru yang lahir dengan membawa program kekinian dan dikelola dengan sistem baru ditengah masyarakat tanpa meninggalkan tradisi lama," kata Wathoni ( 14/4/2022).
Menanggapi fenomena dinamika internal parpol menjelang verifikasi, Partai Demokrat Ngawi mengklaim lebih siap dan tidak ada satu pun kader yang terganggu, bahkan ada beberapa pihak yang akan menyatakan bergabung.
"Alhamdulillah Partai Demokrat sudah sangat siap menghadapi verifikasinya bahkan kita mendapat tambahan dari berbagai elemen maayarakat yang sudah berpenhalaman dalam politik berbondong bondong bergabung bersama kami, yang keluar tidak ada," kata Ketua DPC Partai Demokrat, Haris Agus Susilo, kepada iNewsNgawi.id ,( 14/7/2022).
Haris juga menambahkan seperti yang diserukan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyo, Demokrat adalah rumah bersama, dan tidak ada syarat khusus untuk bergabung.
"Seperti yang disampaikan oleh ketua umum kita ( Partai Demokrat) adalah rumah bersama yang bisa menampung berbagai elemen masyarakat, jadi tidak ada syarat apapun" pungkas Haris.
Editor : Asfi Manar
Artikel Terkait