NGAWI,iNewsNgawi.id - Setelah tiga bulan melakukan proses seleksi, akhirnya Tim Persinga U 17 menggelar latihan perdana di Stadion Ketonggo, Jumat ( 16/5).
Kompetisi Piala Soeratin U 17 / 2025 di bulan Juni / Juli menjadi medan laga pertama yang akan diikuti oleh para pemain yang direkrut dari hasil pembinaan SSB se Ngawi selama dua tahun terakhir ini, selain tampil lebih baik dari patokan tembus 16 besar Jawa Timur pada musim lalu.
"Saat ini adalah latihan perdana sambil mencari pemain dari luar kabupaten Ngawi, dari 24 orang kita ambil dari SSB Kabupaten Ngawi dan 6 lainya kita ambil dari luar yang kualitasnya diatas yang ada di sini," kata manajer u17 Persinga Unggul Akbar Musttaqien yang mengontrol langsung sesi latihan perdana tersebut, bersama pelatih kepala Bilal Syahri.
Unggul juga memaparkan dari sebanyak orang 70 pemain hingga mengerucut menjadi 37 pemain hingga terakhir menuju 24 pemain masih membutuhkan program latihan secara rutin dan akan dievaluasi setiap dua minggu.
"Hasilnya sudah ada beberapa pemain yang masuk kriteria pelatih, mulai senin besok (19/5)- kita akan rutin latihan dan akan kita pantau setiap dua mingguan akan kita putuskan formasi terbaik," terangnya.
Namun begitu, masih ada yang belum maksimal atau didapat dari hasil seleksi ini yaitu minimnya pemain kiper. Menurut pelatih u 17 unggul , minimnya pelatih kiper yang memiliki qualifikasi premium di Ngawi menjadi faktor kenapa sulitnya menemukan kiper handal.
"Sekarang ini kita fokusnya ke kiper, kalau pun ada tapi masih kurang, kebutuhan pelatih kiper memang diperlukan," lanjutnya.
Optimisme dari U 17 Persinga bisa lebih baik di kompetisi musim ini tidak lain karena kompetisi antar SSB yang sudah berjalan selama dua tahun terakhir bisa dipetik buahnya. Apalagi menurut Unggul dari hasil seleksi kemampuan pemain sudah seperti yang diharapkan.
"Pembinaan SSB Ngawi pembinaanya sudah bagus, terutama untuk kelahiran 2008-2009, hasilnya kemampuan mereka ( yang terseleksi ) sudah baik semua, ini menunjukan hasil pembinaan SSB kita selama ini, kita kan tidak ingin pembinaan SSB itu terputus, dimana SSB hanya mampu di U 15, biasnya setelah itu pemain dilepas, jadi U17 ini bisa menjadi wadah putusnya mata rantai dari SSB," pungkas Unggul.
Editor : Asfi Manar
Artikel Terkait