NGAWI, iNewsNgawi.id - 'Pilih pasar dimana kamu akan belanja, pilih pedagang / item, masukan keranjang lalu checkout, tunggu admin mengkonfirmasi pesananmu, transfer sesuai dengan total belanjaan, belanjaan akan dikirim ketempat kamu'.
Ragam kalimat itulah yang kiranya akan muncul begitu anda meng-klik aplikasi terbaru yang diperkenalkan oleh Bank Rakyat Indonesia ( BRI ) Cabang Ngawi melalui Unit Cabang BRI Pasar Besar Ngawi kepada pedagang yang mengikuti kegiatan Sekolah Pedagang Pasar yang diadakan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja ( DPPTK ) Kabupaten Ngawi , di Pasar Besar Ngawi, (12/12/2023).
Pengenalan aplikasi ini sebagai upaya DPPTK mendongkrak geliat ekonomi di pasar besar dan mendigitalisasikan transaksi para pedagang.
Aplikasi baru itu adalah NewPasar.id, regenerasi dari aplikasi Pasar.id yang diluncurkan setahun yang lalu. Berbagai macam penyempurnaan dan adaptif terhadap karakter transaksi dari pasar tradisional ke pasar modern terlihat dalam aplikasi yang baru diluncurkan bulan Maret tahun ini.
Mulai dari pembayaran elektronik produk BRI, rekening sesama BRI, hingga provider jaringan dari satelit yang dimiliki Bank BUMN ini, memungkinkan para pedagang Pasar Besar Ngawi bertransaksi tidak hanya di wilayah Ngawi, namun juga daerah sekitar bahkan se-Indonesia, karena aplikasi ini menggunakan sistem geotagging dari satelit BRI sendiri.
Hubungan antara pedagang dan pembeli terasa lebih modern karena didominasi menggunakan transaksi digital dan tanpa ada biaya transaksi hingga nol saldo, terlebih juga sudah terintegrasi dengan industri startup jasa transportasi.
"Semakin tren penjualan secara online, aplikasi ini bisa menghubungkan pedagang, pemasok dan pembeli yang terintegrasi dengan jasa layanan transportasi daring, dan aplikasi ini sudah bisa download melaui playstore yang tersedia di gadget masyarakat, dan gratis," terang Fajar Kharisma, Kepala Unit BRI Pasar Besar Ngawi kepada iNewsNgawi.id, ( 14/12/2023).
Menurut Fajar launching ini tujuanya agar memudahkan pedagang menjangkau konsumen lebih luas dan terbantu transaksinya melaui aplikasi ini.
"Dengan ekonomi pasar seperti ini tujuanya agar para pedagang dapat lebih terbantu," terangnya pria yang juga sebagai moderator dalam acara yang bertema Digitalisasi Pasar Rakyat ini, serta diikuti sekitar 20 orang pedagang muda pasar besar.
Fajar juga menjelaskan dalam aplikasi NewPasar.id, pedagang dapat dengan mudah meregistrasi akunnya serta meng-update ragam dagangan dan harganya, seta representatif bagi all segment .
Meski begitu Fajar mengakui masih butuh waktu untuk mempopulerkan aplikasi ini, terlebih bagi pedagang yang sudah memasuki usia lanjut dan kurang memahami IT.
"Di pasar besar ini kita punya tim yang sewaktu-waktu membantu para pedagang meng-update , membuat akun, dan lainya, apalagi bagi yang usia sepuh, kita mengedukasi anaknya atau pendampingnya," ujarnya sambil menyampaikan saat sudah 60 akun pedagang pasar besar menggunakan aplikasi ini dengan capaian sekitar dua ribu transaksi per Desember.
"Jadi kami memastikan keamanan dana transaksi melaui NewPasar.id dapat terjamin karena baik rekening, e-banking bahkan jaringan satelitnya juga milik BRI, nati kalau ada yang hilang kami siap ganti," pungkas Fajar.
Sementara itu menaggapi kerjasama dengan BRI melaui Program Sekolah Pasar ini, Kepala DPPTK Kabupaten Ngawi, Kusumawati Nilam mengatakan terobosan inierupakan respon dari keluhan pedagang pasar besar yang omsetnya terus menurun sejak Covid karena sepinya pengunjung.
"Ini upaya kami merespon keluhan pedagang yang menyampaikan bahwa Pasar sekarang sepi sejak Covid, dagangam banyak yang tidak laku, karenanya dengan memberikan bimbingan kepada para pedagang tentang cara berjualan secara non konvensional agar mereka bisa dan paham bagaimana memasarkan dagangan nya melalui media sosial," terangnya.
"Selain pedagang, NewPasar.id juga akan dikenalkan kepada anak anak usia dini, karena golongan usia ini masih melekat dengan orang tua bahkan ketika urusan berbelanja kebutuhan hidup, karena itu perlu adanya pendekatan modern melaui belanja online agar lebih mengenal pasar tradisonal," pungkas Nilam.
Editor : Asfi Manar
Artikel Terkait