NGAWI,iNewsNgawi.id - Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Budi Sulistyono Kanang, mengisyaratkan untuk menjaga stamina PDIP Jatim pasca Pilpres dan Pileg 2024 dalam menghadapi Pilkada serentak 2024 mendatang.
"Kondisi kita yang baru saja menghadapi kompetisi Pilpres dan Pileg ini cukup melelahkan kita semua, maka kita tidak usah (semakin ) berlelah, jangan memaksakan semua harus menjadi calon yang akhirnya membuat kita berbenturan lagi," kata Kanang menanggapi sikap PDIP Jatim dalam menghadapi Pilkada Jawa Timur 2024.
Bagi Kanang, sikap terbaik saat ini adalah menilai apakah pemimpin daerah tingkat provinsi atau daerah yang ada saat ini layak dipertahankan dan tetap berjalan bersama?. Maklumat ini juga diserukan kepada beberapa daerah di Jatim yang saat ini para pemimpinnya dari jago PDIP, termasuk Kabupaten Ngawi.
"Lebih baik mari kita nilai bersama apakah seperti Pak Ony dan Pak Antok apakah masih layak memimpin, kalau masih layak ya ayo kita jalan bersama, ini juga hampir sama diseluruh wilayah Jawa Timur" kata Kanang merujuk kepemimpinan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dan Wakil Bupati Dwi Riyanto Jatmiko yang notabene kader PDIP, termasuk mantan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang disebut Kanang calon terkuat di Pilgub Jatim mendatang meski bukan dari kader PDIP.
"Kalau boleh jujur, siapa saat ini yang bisa menandingi Bu Khofifah sebagai kandidat calon Gubernur Jatim?," ujar Kanang disela wawancara dengan awak media, (18/4).
Kanang sendiri usai menjabat sebagai Bupati Ngawi dua periode sejak 2010 hingga 2021 kini bersiap menjadi anggota DPR RI setelah meraup kemenangan dalam Pileg 2024 melaui Dapil Jatim 7 satu diantaranya Kabupaten Ngawi.
Dilain sisi, isu Pilkada sudah mulai muncul meskipun diakui masih sebatas pandangan politik dari tokoh ataupun ketua partai yang ada di Ngawi.
Salah satunya datang dari pernyataan Ketua DPC Partai Gerindra Ngawi, Waluyo Jatisasono yang dikabarkan sudah menentukan sikap partainya untuk mendukung Ony Anwar Harsono sebagai Calon Bupati Ngawi dalam Pilkada Ngawi 2024.
Namun kabar tersebut dibantah oleh Waluyo ketika diminta tanggapanya oleh iNewsNgawi.id, (17/4). Menurutnya saat ini ia tengah menunggu arahan koalisi pusat untuk menghadapi Pilkada.
"Kita menunggu perintah dari koalisi karena semua tidak bisa sendiri, kita setiap membuat statemen harus ada perintah dari koalisi, saya tegaskan sebagai ketua partai kita menunggu dari perintah dari koalisi pusat," kata Waluyo saat dihubungi melalui telepon.
Adapun rumor Partai Gerindra Ngawi menjagokan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dalam Pilkada Ngawi, ia mengaku sebagai pendapat pribadi semata.
"Kalau itu sebatas pendapat pribadi saya saja," sergah Waluyo sembari menyudahi wawancara.
Sebelumnya, di beberapa media, Waluyo menyampaikan jika partai Gerindra mengusung Ony Anwar sebagai Bupati Ngawi 2024 -2029, serta menyerahkan sosok wakil kepada Ony.
"Yang jelas mengawali dahulu apa yang kita sampaikan jika Partai Gerindra pertama kali ( partai ) yang mengusung Pak Ony sebagai calon Bupati 2024 -2029, untuk Wakilnya sepenuhnya kami serahkan kepada beliau," kata Waluyo kepada para wartawan di Kantor DPC Gerindra Ngawi.
Editor : Asfi Manar
Artikel Terkait