NGAWI, iNewsNgawi.id - Pegiat automotif wilayah Madiun dan sekitar beberapa waktu terkahir tengah memperbincangkan kehadiran Black Hoe Racing Team asal Ngawi.
Betapa tidak, setelah dibukanya regulasi keramain publik terutama event sport pasca pandemi Covid 19 di wilayah ini, Black Hoe tidak pernah absen dalam gelaran road race.
Sebagian capaian moncernya dibukukan saat melakoni road race di Pacitan awal bulan ini, dimana Black Hoe Team berhasil menyabet lima peringkat diatas podium.
Kiprahnya kemudian berlanjut dalam ajang Road Race Bupati Cup Magetan 2022, minggu lalu dengan empat pembalapnya nangkring di atas podium dalam 6 kelas.
Raihan itu didapat dari Octa Ricko di kelas Matic 130 CC pemula dengan finish posisi 5, kemudian Aam Haris yang berlaga di tiga kelas sekaligus yakni Bebek 4 Tak 125CC Open dengan podium 3, kemudian di kelas bebek 2 tak 116 CC open dan Matic TU 130CC Open di podium empat.
Ada Fery S Mumu di kelas matic TU 130 Open di podium 5, dan peraih podium pertama di kelas bebek 150 standar Ecu 14 Tahun yakni Pandu.
“Ini capaian bagus. Tidak lepas dari tangan profesional para mekanik yang padu dengan para racer," kata Agus Black, sapaan akrab Agus Budiono yang akrab disapa Agus Black ini saat dihubungi iNewsNgawi.id , ( 11/7/2022).
Meski dibilang pemain baru, bagi Agus Black mempersiapkan bekal para racer harus serius terutama penggemblengan mental dan sikap profesional. Dirinya berharap anak buahnya tidak menjadi pembalap kalengan yang hanya bermodal knalpot herex (brong ) yang mengganggu di jalanan.
"Jangan sampai herex atau motor berknalpot brong hanya dijadikan ajang pamer di jalanan dan menganggu pengguna jalan lainnya dan masyarakat. Jadikan ini sebagai salah satu bentuk kreativitas yang memiliki nilai ekonomi tinggi,” kata Agus.
Optimis racer dari bumi Ngawi Ramah bisa berkibar lebih jauh, Agus Black juga berharap perkembangan ini ditangkap oleh pemkab Ngawi dalam benruk fasilitas sirkuit yang bisa untuk event racing.
"Itu juga untuk meningkatkan perekonomian, kami harap pemerintah ikut andil dalam fasilitasi bakat pembalap muda Ngawi dan Madiun Raya umumnya,” tutup pengusaha muda asal Desa Grudo, Ngawi ini.
Editor : Asfi Manar