NGAWI,iNewsNgawi.id - Ada sebuah idiom yang melekat di masyarakat pada era 90'an ketika terjadi peristiwa kriminal jalanan maupun prilaku pengendara sepeda motor yang beringas dan arogan yaitu keterlibatan sepeda motor merek Yamaha tipe Rx-King.
Stiap kali ada peristiwa penjambretan semisal, sering dihubungkan dengan pertanyaan apakah pelaku mengendarai motor 2-tak ini?. Belum lagi pada era itu juga sudah marak balapan liar yang mengadu kecepatan dari motor bersuara khas ini.
Usai masa reformasi, dimana harga BBM saat itu menjadi isu ekonomi masyarakat, ditambah mulai masuknya berbagai merek motor yang dibawa oleh para agen tunggal pemegang merek ( ATPM ) yang lebih irit BBM masuk ke Indonesia, keperkasaan motor 135 cc mulai meredup di jalanan.
Lepas dari identik tersebut, nyatanya banyak masyarakat termasuk yang ada di Ngawi memiliki kecintaan tersendiri ketika memiliki sepeda motor produk Jepang ini.
Ketika 2010 silam, berawal dari sering nongkrong ditempat yang sama, seorang warga desa Beran dengan bermodal Rx-King langsiran '94 miliknya bernama Mukti, mengajak beberapa pecinta Rx-King lainya, yaitu Imron, Emon, Anjas, Sonny, Ambar dan Masdi, berinisiatif mendirikan komunitas Rx-King di Ngawi.
Hingga kemudian ditahun yang sama, niatan itu terwujud setelah mendapat restu dari Yamaha Rx King Indonesia, bersama 90 komunitas Rx-King seluruh Indonesia,
dan menjelma menjadi Komunitas King Ngawi yang populer disebut KKN.
"Saat itu Rx-King milik kami bukanlah langsiran terbaru, tapi kebanyakan produk lebih dari 10 tahun, bahkan beberapa diantaranya keluaran tahun '80 - '90 an, dan itu tidak menjadi pembeda, semuanya setara " kata Mukti yang disebut angota senior ini saat menceritakan proses pendirian KKN, kepada iNewsNgawi.id, ( 9/9/2023). Mukti sendiri ketika itu memiliki Rx-King warna hitam keluaran '92.
Berjalanya waktu keberadaan komunitas ini ternyata mendapat apresiasi dari para pecinta Rx-King di Ngawi hingga akhirnya banyak yang bergabung menjadi anggota KKN didalamnya.
"Pada awal ada beberapa kendala yang membuat kami untuk mencari solusi, kendala pertama adalah ego para anggota yang mengarah saling jor - joran ( adu pamer ), dan kedua gaya jalanan yang masih melekat, dari itu kemudian pelan-pelan kita benahi melalui kopi darat dan kegiatan - kegiatan positif lainya," ungkap Mukti sambil mengingat kegiatan pertama KKN berupa pengajian di rumah Imron Hariadi yang kini menjadi Ketua Umum KKN.
Kiblat penguasa jalanan tapi meresahkan itu akhirnya disepakati untuk dihapuskan di ganti menjadi spirit kepedulian terhadap sesama. Dimulai dari kepedulian kepada sesama anggota yang sedang tertimpa musibah atau harus dibantu.
"Keinginan itu semakin menggumpal ketika kami mengetahui dari arahan mas Antok ( Dwi Riyanto Jatmiko - Wakil Bupati Ngawi ) membuat kami lebih mengetahui jika persoalan komunitas itu tidak hanya dunia motor, tapi juga ada masalah sosial, budaya dan lain sebagainya, dari waktu itu kami semakin solid hingga sekarang," imbuhnya mengingat saat pelaksanaan Ultah KKN ke-2 di Waduk Pondoh.
Ada ketentuan yang diterapkan sebagai dasar untuk menjadi anggota komunitas ini, yaitu memenuhi ketentuan umur ( lulus SLTA ), kelengkapan surat menyurat sepeda motor dan tidak pernah tersangkut perkara hukum terutama narkoba.
Ketentuan itu seakan menjadi tiang pancang dari KKN untuk menempatkan pecinta Rx-King Ngawi untuk taat aturan dan lebih humble kepada masyarakat hingga kesan menakutkan bisa terkikis.
Karena misi itu beberapa pihak telah memberikan dukungan salah satunya pemberian hibah berupa satu unit minibus dari Pemprov Jatim.
"Misinya jelas, mengikis gambaran negatif tentang sosoknya dan memberi kontribusi positif kepada masyarakat" kata Pembina Komunitas Rx-King Ngawi, Dwi Riyanto Jatmiko, ( Antok ), Sabtu ( 9/9/2023).
Menurut Antok, komunitas ini berubah menjadi komunitas sosial, dimana para anggotanya berasal dari berbagai lintas profesi dan latar belakang, sehingga banyak agenda kegiatan bersifat sosial yang akan dilakukan.
"Karena peranya juga sudah terlihat, tidak lagi sekedar wer weran, maka layak untuk didukung, termasuk armada tersebut demi kegiatan sosial," terangnya
"Dalam komunitas ini, aggotanya berasal dari lintas sosial, ada yang PNS, dokter, petani dan sebagainya sehingga memungkinkan untuk melakukan berbagai kegiatan sosial" pungkas Antok.
Saat ini KKN beranggotakan 80 orang pecinta Rx-King, kedepanya akan menjalin hubungan lebih erat dengan komunitas King lainya.
Editor : Asfi Manar
Artikel Terkait