NGAWI,iNewsNgawi.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, ambil bagian dari Panen Raya Serentak di 14 Provinsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian , bersama Kapolda Jawa Timur, Nanang Avianto, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin di desa Kartoharjo, Kabupaten Ngawi, Senin, ( 7/4).
Tidak hanya kegiatan panen raya Khofifah juga mengikuti telerkonferensi dengan Presiden Prabowo Subianto dengan menyampaikan tentang keberhasilan Jawa Timur sebagai lumbung padi nasional, kepada Presiden Prabowo Subianto yang juga melakukan hal yang sama di Kabupaten Majalengka Jawa Barat.
Usai mendapatkan paparan dari Khofifah, apresisasi langsung disampaikan Presiden kepada Jawa Timur dan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono yang berhasil mempertahankan status sebagai lumbung padi nasional.
Kepada Khofifah dan Ony, Presiden mengaku ingin menjadi kepala negara yang dinilai berhasil menurunkan harga pangan untuk rakyat Indonesia.
“Saya ingin jadi presiden, ingin jadi pemimpin yang berhasil menurunkan harga pangan untuk rakyat Indonesia. Itu keinginan saya dan ini keinginan daripada semua menteri, semua gubernur, dan semua bupati, kita akan bahagia kalau rakyat kita senyum, kita akan bahagia kalau rakyat kita makmur,” ucap Prabowo, dalam telekonfrensi yang dipandu langsung tersebut oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
“Karena saya mantan Ketua Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), dulu perjuangan kita adalah tani makmur, jadi tani Indonesia harus makmur, tani di Indonesia harus sama dengan tani-tani di luar negeri, rumahnya layak, sekolah bagus untuk anak-anaknya,” kata Parabowo.
Usai bertelekonferensi dengan Presiden yang juga diikuti oleh 14 gubernur lainya, Khofifah menjelaskan keberhasilan Jawa Timur sebagai langganan penyokong ketahanan pangan nasional, tidak lepas dari inovasi dan kreatifitas petani milenial di provinsinya terutama kabupaten Ngawi. Bahkan Khofifah sudah berani mendeklarasikan Jawa timur menuju status kedaulatan pangan.
"Jawa timur ini lumbung pangan nasional karena produktifitasnya, jika secara nasional tengah membangun ketahanan pangan, maka sesungguhnya di Jawa Timur sudah mengarah kepada kedaulatan pangan,' kata Khofifah menanggapi apresiasi Presiden Prabowo usai telekonferensi.
Khusus bagi Kabupaten Ngawi, banyaknya inovasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah maupun kelompok tani, Khofifah menyebut data dari Badan Pusat Statistik ( BPS) jika Ngawi yang menyandang predikat produktifitas tertinggi dan terbaik secara nasional.
"Menurut data dari BPS, Ngawi sebagai kabupaten tertinggi dan terbaik dalam hal produktifitas beras, dan luar biasanya di Jawa Timur itu jumlah petani milenialnya yang terbanyak se Indonesia," ungkapnya.
"Keberhasilan itu tidak lain karena kreatifitas, inovatif dan berbasis ilmu pengetahuan adalah petani milenial Ngawi, karena itu (harapan Khofifah ) untuk terus mendedikasikan diri untuk membangun ketahanan pangan nasional disektor pertanian," puji Khofifah, dengan melihat keberhasilan konversi pupuk kimia ke pupuk organik dalam menyehatkan tanah pertanian di Ngawi.
"Jadi apresiasi kita untuk petani millenial Ngawi, yang sudah punya basic science bagus karena punya laboratorium yang kreatif konprehensif, " pungkas Khofifah yang mengaku sudah melihat farm culture para milenial Ngawi sejak tiga tahun lalu.
Sementara itu menurut data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupten Ngawi mencatat pada periode 2024 luas panen lahan padi 139.044 ha telah menghasilkan gabah 895.710 ton dengan angka provitas 6.44 ton per ha.
Editor : Asfi Manar
