NGAWI, iNews.id - Banyak hal bisa dilakukan warga desa untuk memperingati hari sakral mereka. Intinya sama, mereka merasa terlahir kembali karena sudah melakukan tradisi selamatan desa atau bersih desa.
Itulah cerminan yang dilihat oleh iNewsNgawi.id di desa Kedungharjo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi,(2 / 9/2022). Malam sebelumnya desa yang dipimpin Suhadi ini menggelar wayang kulit di balai desa.
Bukan dalang elit atau terkenal yang mereka undang, hanya dalang lokal yang mereka kenal.
Namun begitu tumpahan manusia penuh sesak sejak lepas isyak, mengerubuti balai desa. Warga desa maupun tetangga desa berbaur dengan pedagang membuat warna malam berbinar menunjukan para warga merindukan suasana tontonan seperti ni.
Bersambung pagi harinya sejak jam 05.00 WIB warga sudah kembali berkumpul dibalai desa untuk gerak jalan. Seperti tidak ada lelahnya usai gerak jalan dilanjutkan dengan bagi bagi doorprise berhadiah utama sebuah sepeda angin type sepeda gunung.
Menurut Suhadi antusias warga ini tidak lain karena selama 2 tahun bersih desa tidak dilakukan, karena pandemi Covid - 19 dan larangan menggelar kerumunan.
"Warga sangat antusias karena dua tahun puasa bersih desa karena pandemi, apalagi makna dari bersih desa ini agar warga semakin makmur dan sehahtera," kata Suhadi.
"Sangat senang sekali bisa jalan pagi rame rame bersama tetangga, ada hadiahnya lagi ," kata Riyanti yang datang bersama anak dan keponakanya dengan ceria.
Seponsornya pun bukan dari produk besar, level warung hingga anggota dewan juga berpartisipasi disini. Uniknya, doorprise yang dibagikan juga bukan barang bermerek, bibit jambu dan jeruk pun ada.
Menurut salah satu panitia yang tidak mau disebut namanya, hadiah tersebut diberikan oleh donatur yang notabene juga warga secara sukarela, beberapa diantaranya sukses di Jakarta.
"Tidak hanya pribadi, beberapa unit usaha swasta yang ada disekitar sini juga ikut serta, nah kebetulan kalau dari pejabat para kami menilai anggota DPRD Ngawi Mas Dwi, sudah dekat dengan kami," jelas panitia tersebut. Mas Dwi yang disebut panitia tersebut tak lain adalah Dwi Nurachmad Riyadi Basuki.
Acara gerak jalan pun akhirnya selesai setelah hadiah utama jatuh ditangan seorang siswa kelas satu SD. Perayaan pun terus berlangsung bersambung pagelaran reog dan rebutan tumpeng jajanan hingga sore.
Editor : Asfi Manar
Artikel Terkait