NGAWI,iNewsNgawi.id, Ratusan hektar sawah tanaman padi di Kabupaten Ngawi dipastikan gagal panen, hal ini dikarenakan serangan virus kerdil hampa yang merajalela diawal musim hujan.
Serangan virus yang menyebabakan tanaman padi menjadi kerdil tersebut hinga kini belum ditemukan formulasi penanganannya.
Menanggapi kondisi ini Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi membenarkan kondisi pertanian diwilayahnya tengah dilanda virus hampa tersebut, namun belum bisa dikatakan sebagai Kejadian Luar Biasa ( KLB).
"Statusnya belum KLB karena yang terkena belum masih dibawah 400 ha dari 55 ribu dari total musim tanam ketiga," kata Supardi kepada iNewsNgawi.id,(20/10/2022).
Alasan Supardi kondisi ini selain persentase lahan yang terjangkit dibawah 1 persen, titiknya pun tidak merata, dan tempatnya juga berjahuan.
"Temuan dilapangan tidak utuh disatu tempat, namun hanya titik titik tertentu, itupun jaraknya berjauhan," terang Supardi lebih lanjut.
Dari titik titik yang terdeteksi tersebut dipastikan seluruhnya adalah lahan padi konvensional atau pola penggunaan pupuk kimianya seratus persen.
"Dari temuan dilapangan semuanya berada dilahan konvensional, karenanya kita memberikan himbauan tiga solusi kepada petani untuk mengatasi penyebaran, yaitu perbaikan tanah, ganti tanaman non padi dan terakhir ganti varietas padi," pungkas Supardi.
Sedangkan menurut data yang didapat dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi untuk musim tanam ke tiga tahun ini ada sekitar 400 ha sawah di Ngawi kategori waspada dengan 156 ha dipastikan terkena virus.
"Pengendalian organisme pengganggu tanama dan pola bercocok tanam ramah lingkungan adalah langkah yang tepat untuk mengatasi perluasan virus ini," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Distan Ngawi, Amirudin, usai melakukan kajian bersama para petugas lapangan (24/10/2022).
Amir juga mengklaim sudah melakukan 481 kali pelatihan cara perbaikan tanah dan pengendalian organisme pengganggu tanaman kepada petani selama setahun terakhir untuk memberantas virus ini.
Editor : Asfi Manar