Tidak lebih dari dua tahun mendatang, masyarakat Ngawi akan memiliki destinasi wisata baru jika ingin sekedar untuk berteduh dibawah pohon, menikmati suasana sejuk seperti dalam hutan di wilayah kota.
Tempat itu bakal disulap menjadi taman wisata alpukat, dan menariknya lokasinya berada di markas sekitar 300 tentara, yaitu Batalyon Armada Medan ( Yon Armed ) 12 Angicipi Yudha, Ngawi.
Setidaknya 300 bibit pohon alpukat berbagai jenis ditanam di sebuah lahan seluas setengah hektar disiapkan untuk taman alpukat seperti yang disebut oleh Komandan Batalyon Mayor Arm Tulus Widodo, sebagai bentuk salah satu dukungan Yon Armed 12 terhadap program pemerintah tentang revolusi mental dalam ketahanan pangan.
"Tujuan penamaman pohon alpokat ini adalah salah satu dukungan Yon Armed 12 terhadap program pemerintah tentang revolusi mental dalam ketahanan pangan," kata tulus usai memimpin penanaman bibit pohon bersama ADM KPH Ngawi, Tulus Budyadi, Kepala Dinas Perkim Kab.Ngawi, M Mafthuh dan seorang pengusaha tempat wisata hutan asal Ngawi, Hariyanto, ( 28/7/2023).
"Kita memiliki lahan disini setengah hektar atau 5000 m2 yang rencana akan kita tanami kurang lebih 300 pohon alpukat sebagai upaya satuan untuk penghijauan, membuat lebih indah dan meningkatkan kesejahteraan prajurit melalui taman alpukat yang tentu menghasilkan," jelas Tulus tentang lahan yang digunakan berada di sudut barat jika masuk dari pintu utara.
"Kita memilih pohon alpukat karena menjanjikan, kita sudah survey kepada pakarnya," kata Tulus dengan menunjuk Hariyanto.
Lokasi penanaman sendiri sudah berbentuk petak-petak yang di batasi parit dengan kedalaman sekitar setengah meter, hanya belum terlihat fasilitas air disekitar lahan tersebut.
"Ketika kami.survey tanahnya cukup tebal kedalaman dua meter belum ketemu dengan cadas, sehingga cukup baik untuk pertumbuhan ketika musim kemarau tanah akan terlihat pecah, dan itu baik untuk masuknya oksigen," kata Hari mengenai kecocokan pohon alpokat di lahan itu.
Setidaknya ada lima jenis alpukat ditanam, yaitu alpukat hitam atau lokal, alpukat mega yang gadang sebagai branding alpukat Ngawi,lain itu jenis alpukat niki, aligator, markus dan klueng.
"Kalau dengn perawatan yang intensif dan tepat, menurut pengalaman yang sudah kami lakukan, pada usia 1,5 tahun sudah mulai berbuah," kata pria yang populer dipanggil Hari Kembang ini.
Editor : Asfi Manar
Artikel Terkait