NGAWI,iNewsNgawi.id - Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dihadapan Direktur Badan Pelaksana Otoritaria Borobudur ( BPOB ) Agustin Paranginangin dalam acara Ngawi Tourism Fest 2023, di Agro Tecno Park Ngrambe, ( 22/11/2023), menyampaikan tahun 2024 sebagai tahun kunjungan kepariwisataan atau Ngawi Visit Year 2024.
Namun dalam dialog antara peserta dengan Ony Anwar saat itu, kelemahan aksessibilitads yang diungkap oleh pengurus Pokdarwis dari beberapa desa, lebih menonjol daripada keluhan penyedia jasa travel dan paket wisata, tentang permasalahan market yang masih menempatkan wisata Ngawi dibawah Magetan dengan Telaga Sarangan-nya karena lebih menjual.
"Kami terpaksa masih menjual rute Telaga Sarangan dalam paket wisata kami, dan beberapa tempat wisata di Ngawi setelahnya," kata seorang pelaku jasa travel dan paket wisata asal Bojonegoro dalam dialog di forum event itu.
Aksessibiltas yang dimaksud adalah infrastruktur jalan diwilayah tempat wisata yang kini menjadi.perhatian dan agenda kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( PUPR ) Ngawi.
Menurut data yang dilangsir dari dokumen Forum Perangkat Daerah untuk Perencanaan Pembangunan Darrah Tahun Anggaran 2025, dari total panjang 744 Km jalan di Ngawi, sepanjang 262 Km ( 35% ) dalam kondisi baik, 390 Km ( 52%) berstatus sedang, 83 Km ( 11%) kondisinya rusak ringan dan sisanya 8 Km ( 1%) dalam.keadaan rusak berat.
Harapanya pada bulan Maret ini, agenda untuk pekerjaan rute wisata itu sudah dimulai , setidaknya ada lima paket pembangunan jalan yang dilelangkan untuk menunjang kepariwisataan dengan menggunakan anggaran DAK dan DAU
Kelima ruas itu masing-masing adalah, rekonstruksi Jl.Siliwangi sepanjang 2 Km dengan biaya Rp 25,5 milyar dari DAK. Kemudian rekonstruksi Jl. Pandansari - Paron - Teguhan sejauh 10 Km dianggarkan senilai Rp 31 milyar dan bersambung jalan Teguhan - Soco - Jogorogo, ( 11 Km ) berbiaya Rp 28,7 milyar. Tidak hanya itu, pemeliharaan jalan berkala juga dilakukan terhadal jalan Sine - Poncol ( 4 Km ) dianggarkan Rp 7,5 milyar dan jalan Karangjati - Waduk Sangiran (1,5 Km ) senilai Rp 1,7 milyar. Keempat paket terakhir itu semuanya didanai dari DAU.
"Tahun anggaran 2024 ini yang bisa dikatakan menunjang kepariwisataan ada lima paket pekerjaan, kita akan memperbaiki jalan mulai dati kota yaitu Jl.Siliwangi hingga Jogorogo sebanyak tiga paket, dan dua lainya pekerjaan perbaikan yang sudah terhubung dengan tempat wisata," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Ngawi, Rachmat Fitrianto, kepada iNewsNgawi.id , (2/2).
"Harapan kami bulan maret bisa dimulai kontrak kerja jika Februari sudah tayang ( pemenang tender ), jika lancar selama 8 bulan atau dalam tahun ini semua selesai," pungkas Rachmat.
Tapi sepertinya harapan Ony Anwar untuk menjual pariwisata Ngawi, terutama wilayah lereng gunung Lawu masih belum terlihat bemtuknya. Setidaknya kampanye itu belum terdengar dengungnya ditelinga Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Ngawi, Totok Sudaryanto ketika ditanya apakah sudah ada pihak investor yang berminat mengajukan ijin usaha kepariwisataan di ngawi?.
"Untuk kepariwisataan terutama wilayah atas ( lereng Lawu ), sampai saat ini belum ada investor baik asing maupun dalam negeri yang mengajukan ijin, karena prinsip perijinanya belum ada, sebemarnya ini yang saya tunggu, katakanlah ada lokasi wisata yang harus dikembangkan misalnya, saya siap membantu mencarikan investor, perijinan, karena ini bidang kami," jawab Totok yang merasa kesulitan mendapatkan data pasti tentang tempat wisata di Ngawi, ( 19/2).
"Potensi wisata yang akan saya tawarkan saat ini tengah saya cari datanya untuk program Investment Project Ready to Over ( Inpro ) yaitu mencari investasi untuk proyek yang siap dipasarkan," pungkas Totok.
Editor : Asfi Manar
Artikel Terkait