NGAWI, iNewsNgawi.id - Dewan Pimpinan Pusat ( DPP ) Partai Golkar secara resmi memberikan rekomendasi kepada Ony Anwar Harsono ( Ony ) dan Dwi Riyanto Jatmiko ( Antok ) untuk diusung sebagai pasangan calon Bupati - Wakil Bupari Ngawi periode 2024 - 2029 di Kabupaten Ngawi.
Kepastian ini disampikan oleh Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Ngawi, Sarjono, kepada iNewsNgawi.id dan beberapa wartawan lain, saat ditemui di gedung DPRD Ngawi, Senin, (5/8).
"Metode Golkat dalam menetapkan rekomendasi calon pertama dari hasil survey, dan Golkar sudah melakukan dua kali survey, yang pelaksanaanya dilakukan oleh calon itu sendiri, berikut pembiayaanya hanya lembaga surveynya ditunjuk oleh Partai Golkar," kata Sarjono yang memastikan jika lembaga survey yang ditunjuk sudah mendapatkan mandat dari Partai Golkar.
"Jadi lembaga survey yang ditunjuk adalah lembaga survey independen, yang integritasnya sudah bisa dipertanggungjawabkan, " lanjutnya sambil menjelaskan jika survey tersebut hanya khusus mensurvey pasangan yang dikandidatkan.
"Selain itu juga berpedoman kepada masukan DPD Partai Golkar setempat, dan secara periodik melaporkan kondisi (menjelang) Pilkada di wilayahnya kepada DPP, dan finalnya tanggal 4 Agustus 2024 kemarin surat rekomendasi telah kami berikan langsung oleh Ketua DPD 1 Jawa Timur kepada pasangan Ony Anwar Harsono ( Ony ) dan Dwi Riyanto Jatmiko ( Antok ) untuk diusung sebagai pasangan calon Bupati - Wakil Bupari Ngawi periode 2024 - 2029 di Kabupaten Ngawi oleh Partai Golkar" pungkas Sarjono.
Keputusan Partai Golkar ini serta merta menutup pintu bagi adanya pasangan baru untuk mengikuti kontestasi Pilkada Ngawi 2024, selain pasangan Ony - Antok.
Tertutupnya pintu itu dikarenakan pasangan ini telah mengantongi 39 kursi parlemen ( 7 partai ) dari total 45 kursi, sedangkan 6 kursi tersisa tidak mungkin mengusung pasangan lain karena kurang dari 9 kursi dari syarat minimal yang ditetapkan, kecuali dari 7 partai yang telah memberikan rekomendasi tersebut akhirnya ada yang membelot menjelang pendaftaran.
Sementara itu, 6 kursi yang tersisa semuanya milik Partai Gerindra yang hingga kini belum terdengar arah rekomendasinya.
Menanggapi tentang hal itu Ketua DPC Partai Gerindra Waluyo Jati Sasono mengaku belum mengetahui jika pasangan Ony-Antok sudah mengantongi 39 kursi dan menutup partainya mengusung pasangan lain. Ia hanya menyatakan agar masyarakat menunggu perkembangan dalam waktu dekat dari partainya.
"Jadi sudah 39 kursi ya?, mohon ditunggu ya, karena sekarang sedang proses, kalau melihat keinginan mas Ony kan menang bersama dan tidak ada yang tertinggal, tapi kita tunggu dulu perkembangan, " kata Waluyo saat dihubungi, (6/8).
Menariknya Waluyo mengaku tidak mengetahui syarat dan batas minimal mengusung pasangan mengikuti pilkada.
"Bersama partai non parlemen tidak bisa ya?," selorohnya diujung telepon.
Editor : Asfi Manar
Artikel Terkait