NGAWI, iNewsNgawi.id - Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, berkampanye di Pasar Besar Ngawi, Selasa (29/10/2024) siang.
Dalam kesempatan ini, Khofifah tak hanya mendatangi hampir setiap lapak pedagang, tetapi juga berinteraksi langsung, sekaligus membeli sejumlah dagangan mereka sebagai bentuk dukungan nyata.
Ia mengaku mendapat curhatan dari pedagang yang mengeluhkan penurunan minat pembeli akibat masifnya transaksi digital.
“Saya mendengar keluhan mereka bahwa pembeli cenderung stuck bahkan menurun. Artinya bahwa literasi digital adalah sebuah kebutuhan yang mendesak atau urgent,” ucap Khofifah.
Khofifah menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk mendorong implementasi literasi digital atau digitalisasi di pasar tradisional.
“Semua bisa menjadi mentor tetapi tetap harus koordinasi di setiap pasar tradisional. Harus ada pendampingan, sosialisasi, dan aplikasi-aplikasi yang mudah diakses oleh mereka,” jelasnya.
Pihaknya juga menyarankan solusi konkret seperti penerapan alat pembayaran digital seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) per lapak untuk memudahkan transaksi, serta integrasi dengan provider jasa pengiriman.
Diketahui, Pasar Besar Ngawi, yang diresmikan Presiden Jokowi pada 2021, masih menghadapi berbagai masalah infrastruktur, terutama kebocoran atap saat hujan.
Cagub Khofifah juga menegaskan bahwa pemerintah memiliki peran penting untuk revitalisasi sekaligus membangun suasana yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi pasar.
“Kalau untuk pertumbuhan ekonomi bikin suasana kondusif, bangun jejaring, lakukan inovasi, bangun kreativitas. Saya rasa market tetap akan terbuka lebar karena UMKM Jawa Timur dari sisi kontribusi ke PDRB terus meningkat,” ujarnya.
Menurutnya, tren ini harus didukung melalui upaya kolektif agar UMKM di Jawa Timur bisa naik kelas dan terus berkontribusi terhadap perekonomian daerah. (ST)
Editor : Asfi Manar
Artikel Terkait