Adu Survei Peta Elektabilitas Tiga Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Magetan di Ujung Masa Kampanye
MAGETAN, iNewsNgawi.id - Di penghujung masa kampanye Pilkada Magetan, Jawa Timur, publik disuguhi dengan hasil survei dari tiga lembaga yang menghasilkan peta elektabilitas berbeda untuk tiga pasangan calon Bupati-Wakil Bupati.
Tiga pasangan calon yang bersaing adalah Paslon nomor urut 01 Nanik Endang Rusminiarti-Suyatni Priasmoro (NIAT), Paslon nomor urut 02 Hergunadi-Basuki Babussalam (HEBAT), dan Paslon nomor urut 03 Sujatno-Ida Yuhana Ulfa (JADI).
Perbedaan data ini memicu perdebatan dan kebingungan di kalangan masyarakat, yang tengah menentukan pilihan mereka.
Hasil survei pertama dirilis oleh The Republic Institute pada Rabu (21/11/2024). Lembaga ini melakukan survei pada 14-18 November, melibatkan 800 responden dari 18 kecamatan di Magetan dengan metode multistage random sampling.
Hasilnya menunjukkan Paslon HEBAT unggul dengan elektabilitas 38,6%, diikuti NIAT di angka 32,3%, dan JADI dengan 24,1%.
“Tampak semua paslon mengalami kenaikan elektabilitas. Dari semua paslon, paslon HEBAT lebih dominan kenaikannya dibandingkan paslon lainnya,” ujar Peneliti Utama The Republic Institute, Dr. Sufyanto.
Namun, sehari kemudian, Kamis (21/11/2024), Republic Research mengumumkan hasil survei berbeda yang dilakukan pada 11-17 November.
Dengan melibatkan 1.000 responden, survei ini menempatkan Paslon JADI di puncak dengan elektabilitas 44,2%, disusul NIAT di angka 29,3%, dan HEBAT di posisi terakhir dengan 26,5%.
“Elektabilitas ini terbentuk dari hasil dua poin yang diakumulasikan, yakni popularitas dan kesukaan pemilih terhadap pasangan cabup dan cawabup. Maka jika dilihat, Paslon Sujatno-Ida Yuhana Ulfa unggul untuk elektabilitas,” jelas Direktur Analisis Republic Research, Galang Geraldy.
Perbedaan hasil survei ini sempat menjadi buah bibir di masyarakat, memicu perdebatan dan kegaduhan mengenai akurasi data yang dirilis oleh kedua lembaga tersebut.
Komisioner KPU Magetan, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan SDM, Rhichy Kurnia Putra, memilih tidak mengambil sikap dalam menyikapi perbedaan ini, dan menyerahkan kepercayaan sepenuhnya kepada masyarakat.
Namun, ia menegaskan bahwa hingga tanggal 21 November 2024, lembaga survei yang terdaftar di KPU Magetan hanya The Republic Institute.
“KPU tidak mengomentari hasilnya. Yang jelas, sesuai aturan yang berlaku, lembaga survei di tingkat kabupaten/kota jika ingin melakukan survei harus mendaftar terlebih dahulu ke KPU setempat,” kata Rhichy saat dikonfirmasi, Kamis (21/11/2024).
Belum usai polemik ini, menyusul kemudian Paslon NIAT juga mempublikasikan hasil survei internal yang dilakukan oleh Localindo pada 10-20 November 2024 di penghujung masa kampanye. Survei ini menggunakan metode random sampling dengan melibatkan 800 responden dari 18 kecamatan di Magetan.
Hasil survei internal tersebut menempatkan Paslon NIAT di posisi puncak dengan elektabilitas 43%. Sementara itu, Paslon JADI berada di angka 30,2%, dan Paslon HEBAT di posisi ketiga dengan 23,4%.
Hasil ini diungkap oleh Juru Bicara Paslon NIAT, Didik Haryono, pada Sabtu (23/11/2024). Ia juga mempertanyakan akurasi hasil survei dari dua lembaga lain yang sebelumnya telah merilis data berbeda dengan survei internal mereka.
Untuk memastikan keakuratan dan validitas hasil survei, pihaknya bahkan telah mengirimkan surat resmi kepada Persepi (Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia) agar melakukan klarifikasi dan validasi terhadap tiga lembaga survei, termasuk Localindo.
“Kami siap mempertanggungjawabkan metode, sampel, dan lainnya. Kami berharap menjelang hari tenang ini, masyarakat Magetan bisa jernih dan objektif melihat hasil survei, karena tiga-tiganya berbeda,” tegas Didik
Kegaduhan perbedaan hasil survey dari ketiga lembaga ini berpotensi menimbulkan sikap skeptis dari masyarakat, apalagi lembaga survei yang digunakan tidak menjelaskan secara benderang asal pembiayaan survei sebagai salah satunya syarat keterpercayaan publik.
Namun begitu, akankah hasil Pilkada Magetan 2024 mendekati ketepatan dari survei tiga lembaga itu, atau justru membawa kejutan? Semua akan terjawab pada hari pencoblosan mendatang. (ST/AM)
Editor : Asfi Manar
Artikel Terkait