NGAWI,iNewsNgawi.id - Hujan lebat sepanjang wilayah perbatasan Jawa Tmur dan Jawa Tengah sepanjang Senin sore ( 20/1) hingga malam menyebabkan meluapnya beberpa aliran anak sungai Bengawan Solo, di Kabupaten Ngawi.
Kondisi ini mengakibatkan beberapa desa diterjang banjir dan genangan air, meski tidak mengakibatkan korban jiwa namun diperkirakan ratusan KK terdampak akibat banjir ini.
Kondisi terparah terdapat di sekitar desa Papungan dan Cantel Kecamatan Pitu, dimana pada selasa dini hari ( 21/1), terjadi banjir bandang dari anak sungai Bengawan Solo yang ada di desa tersebut.
Hingga selasa siang genangan air setinggi pinggang orang dewasa telah memutus beberapa ruas jalan utama penghubung antar kecamatan, baik yang menuju kecamtan Karanganyar maupun Kecamatan Ngawi.
Tidak hanya genangan di ruas jalan, kejadian banjir bandang juga menerjang rumah warga hingga merusak perabot dan dinding beberapa rumah warga.
Sejak pagi para warga sudah bergotong royong membersihkan sumbatan sungai berupa sampah dan rumpun bambu di beberapa jembatan desa.
Menurut kepala desa Cantel Suparlan, bajir akibat luapan anak sungai Bengawan Solo di desa ini hingga setinggi 1,5 meter, terjadi ketika para warga sedang terlelap tidur. Meski tidak ada warga yang menjadi korban namun terhitung sebanyak 123 KK terdampak banjir ini.
"Hujan terjadi sejak Senin sore hingga malam, banjir bandang datang jam 3 pagi ketika para warga masih tertidur lelap merusak perabot dan dinding rumah warga ," kata Kepala Desa Cantel, Suparlan menceritakan kedatangan banjir di desanya menghanyutkan tanaman jagung dan potongan dahan pohon.
"Setelah kita cek dan hitung ada 123 KK didesa ini yang terdampak dan beberapa rumah mengalami kerusakan cukup parah," ungkap Suparlan.
Pada kesempatan yang sama, Camat Pitu, Peggy Yudo Subekti, menengarai banjir tersebut juga mengancam kondisi inftastruktur jalan maupun jembatan selain rumah warga. Selain itu pihaknya bersama pemerintahan desa setempat juga mendirikan dapur umum karena beberapa warga masih kesulitan beraktifitas normal akibat banjir ini.
"Untuk dampak banjir banyak infrastruktur jembatan desa, poros jalan serta rumah warga dan lahan pertanian, kami bergotong royong sepanjang hari ini untuk membersihkan sumbatan sumbatan terutama sampah dan rimbunan bambu yang hanyut dan menyangkut di jembatan, terang Peggy saat pembersihan sumbatan air di jemvatan Cantel.
"Selain itu, karena beberapa warga masih kesulitan untuk melakukan aktifitas normal, kami bersama pihak desa mendirikan dapur umum untuk.membantu warga," terang Peggy sebagai langkah lanjutan dalam menangani dampak banjir ini.
Sementara itu hingga Selasa siang, para relawan dan petugas BPBD Ngawi terus menyusuri beberpa tenpat di desa Cantel dan Papungan yang masih terputus aksesnya akibat genangan air.
Editor : Asfi Manar
Artikel Terkait